Di antara banyak cara untuk bisa mencapai tubuh yang prima, kesehatan mental menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan. Bukan tanpa alasan, pasalnya kondisi mental manusia menyumbang poin besar dari alasan tercapainya kesehatan tubuh secara menyeluruh. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk dapat terlebih dahulu memelihara kesehatan mental sebagai bekal utama dari terjaganya kondisi tubuh kita. Namun, sering kali seseorang tidak memahami dengan benar langkah dasar yang sejatinya merupakan upaya awal dalam mencapai mental yang sehat. Menahan hati dari terpancing emosi adalah satu di antara banyak upaya tersebut.
Hal ini sebagaimana diketahui dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri, yang berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai.” (HR. Ahmad)
Hadist di atas menerangkan tentang salah satu kebaikan yang mungkin ada dalam diri seseorang. Kebaikan tersebut adalah kemampuan untuk dapat menahan amarah. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa sebaik-baiknya seseorang adalah ia yang tidak mudah terpancing emosinya dan mampu sesegera mungkin memaafkan orang lain. Sebaliknya, seburuk-buruknya seseorang adalah ia yang amat cepat terpancing emosi lantas sulit memaafkan orang lain. Amarah sejatinya memang satu di antara banyak jenis perasaan manusia. Amarah juga termasuk dalam perasaan yang wajar dirasakan oleh kita. Namun, amarah yang mudah meledak-ledak nyatanya justru membawa keburukan bagi diri seseorang.
Bagaimana tidak? Orang-orang yang tidak mampu mengendalikan perasaan terutama amarah biasanya akan mudah terserang penyakit. Hal ini terjadi lantaran amarah yang meledak-ledak dapat mencampur-adukkan segala perasaan. Pada akhirnya, ia tidak mampu mengendalikan hal tersebut sehingga memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh terganggu, penyakit menjadi mudah menyerang termasuk penyakit-penyakit mematikan. Maka dari itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar mewanti-wanti umatnya agar tidak mudah terpancing emosi. Tujuannya adalah agar amarah dalam diri tidak mudah meledak yang sejatinya dapat menjadi alasan utama bagi setan untuk lebih mudah menghanyutkan kehidupan seseorang pada godaan maksiat.