Ini Tata Cara Pelaksanaan Salat Sunah yang Jarang Diketahui

Di antara banyak hal yang bisa dilakukan oleh umat Islam untuk memperkaya pahala adalah dengan melakukan amalan sunah. Perkara ini adalah sebaik-baiknya hal yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya. Bukan tanpa sebab, pasalnya amalan sunah diyakini mampu menambal pahala dari kewajiban ibadah fardu yang tertinggal. Meski pun begitu, hendaknya kita tidak menyepelekan yang wajib.

Salah satu perkara sunah yang cukup sering dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah beragam salat sunah. Terdapat berbagai keutamaan jika kita mampu melakukannya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pelaksanaan salat sunah tidak dianjurkan seperti salat fardu yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala. Menurut Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan salat sunah yang paling afdal adalah di rumah. Sebagaimana beliau bersabda,

Paling afdal (utama) salat seorang (adalah) di rumahnya kecuali (salat) yang fardu (lima waktu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya menyampaikan tentang salah satu tata cara melakukan salat sunah. Beliau berpesan bahwa pelaksanaan salat sunah paling utama dilakukan di rumah. Bukan tanpa alasan, pasalnya salat sunah adalah ibadah yang dilakukan atas kerelaan hati seseorang. Tidak ada kewajiban dalam melakukannya meski amat dianjurkan. Maka dari itu, salat sunah dianggap sebagai tanda atau bukti ketaatan seseorang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika berbicara tentang taat dan takwa, tentu saja hal ini merupakan urusan personal seseorang kepada Rabb-nya. Maka dari itu, hendaknya ketaatan ini hanya Allah Ta’ala saja yang mengetahuinya. Inilah alasan di balik anjuran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya untuk melaksanakan salat sunah di rumah-rumah mereka. Tujuannya adalah untuk menghindari riya’ di mana sifat tersebut termasuk dalam penyakit hati yang dilarang dan dapat menyebabkan gugurnya pahala ibadah.