Ketika berurusan dengan perkara amalan tentu banyak di antara kita yang berpikir tentang beragam ibadah sunah. Bagaimana tidak? Amalan kerap dikaitkan dengan hal-hal yang biasa kita lakukan terutama untuk memperkaya pahala. Shalat sunah, puasa sunah, sedekah, wakaf, dan berbagai jenis ibadah sunah lainnya telah lama dianggap sebagai bentuk amalan yang sudah sepatutnya menjadi bagian dari rutinitas harian. Namun, begitu sibuknya umat Islam dalam memperkaya amalan yang menjanjikan pahala hingga mereka lupa bahwa sejatinya Allah Subhanahu wa Ta’ala tak peduli pada banyaknya ibadah yang dilakukan hamba-Nya.
Bukan tanpa alasan, upaya untuk memperkaya ibadah kerap membuat umat Islam lupa terhadap lingkungan sekitar yang akhirnya membuat dirinya terlalu egois. Pada kenyataannya, amalan yang utama bukanlah berlomba-lomba memperkaya beragam jenis ibadah sunah. Sebaliknya, banyak yang tak mengetahui bahwa amalan yang terbaik adalah menunaikan shalat sesuai dengan datangnya waktu. Hal ini sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An Nisaa’: 103)
Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Islam tentang perkara shalat. Dalam ayat tersebut Allah memang tidak menyuruh hamba-Nya untuk shalat tepat waktu. Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan dengan jelas bahwa shalat memiliki waktu-waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman. Hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung Allah pun sejatinya memerintahkan hamba-Nya untuk dapat menunaikan shalat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan tersebut.
Sesungguhnya hal ini bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Kemampuan untuk dapat menunaikan shalat tepat pada waktunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang beriman, yakni mereka yang telah memantapkan hati untuk senantiasa taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, tatkala adzan berkumandang mereka merasa seolah hal tersebut adalah panggilan langsung dari Allah. Shalat di awal waktu juga diketahui menjadi amalan yang paling afdhol. Hal ini sebagaimana diketahui dari Ummu Farwah, yang berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan apakah yang paling afdhol. Lantas, beliau pun menjawab,
“Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426)
Begitulah sejatinya fakta di balik amalan yang terbilang utama. Sayangnya, tak banyak yang mengetahui hal ini sehingga sebagian besar umat Islam justru sibuk dalam memperkaya diri dengan berbagai ibadah sunah namun lupa menunaikan yang fardu sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Begitulah sejatinya ujian yang diturunkan pada umat Islam. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu diberi kemudahan dan kesempatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk dapat selalu menunaikan kewajiban sebagaimana mestinya.