Tidur merupakan salah satu hal yang secara alami pasti dilakukan dan dibutuhkan manusia. Bukan tanpa alasan, pasalnya kegiatan ini tidak hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa kantuk saja tapi juga diyakini mampu menjadi salah satu upaya untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga. Tepat sekali, di antara banyak tujuan dari tidur nyatanya Allah Subhanahu wa Ta’ala secara langsung memerintahkan hamba- Nya untuk rutin melakukan hal ini sebagai cara untuk melepas kepenatan dan beristirahat.
Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah berfirman:
“…dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,” (QS. An – Naba’)
Melalui ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyampaikan pada hamba- Nya untuk senantiasa menjadikan tidur sebagai upaya untuk beristirahat. Hari yang panjang hendaknya diisi dengan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat. Salah satu dari jenis kegiatan tersebut adalah bekerja untuk mencari nafkah. Maka untuk dapat kembali memiliki tenaga yang kuat dan fikiran yang tenang, Allah memerintahkan kita untuk tidur agar keesokkan harinya dapat kembali melakukan aktifitas sehari – hari.
Sementara itu, secara medis jam tidur yang kurang dikhawatirkan mampu menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan kita. Melansir Alodokter, istirahat yang terganggu mampu meningkatkan risiko penyakit ginjal, jantung, stroke, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, dan bahkan hormon stres naik. Tidak hanya itu jam tidur yang kurang juga diperkirakan dapat memengaruhi reaksi tubuh terhadap insulin, yaitu hormon yang mengontrol tingkat glukosa atau gula darah.
Sehingga, kekurangan istirahat dapat membuat kadar gula darah menjadi lebih tinggi dari batas normal. Alhasil, kita akan lebih rentan terserang diabetes. Maka dari itu, hendaknya kita dapat memanfaatkan nikmat waktu yang Allah berikan untuk setidaknya digunakan sebagai upaya beristirahat. Tidur yang cukup dan tidak berlebihan adalah hal yang tepat untuk mendukung pola hidup sehat yang seimbang. Hal inilah yang juga menjadi kebiasaan dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.