Ibadah merupakan kewajiban yang harus kita tunaikan. Dengan menunaikan ibadah menjadi tanda bahwa kita berusaha tunduk dan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meski pun demikian, perlu dipahami bahwa dengan menegakkan kewajiban sejatinya tidak serta merta membuat kita masuk Surga begitu saja. Surga adalah tempat kembali nan abadi yang paling indah. Dibutuhkan banyak upaya untuk mencapainya dan pastinya tak sekedar melaksanakan ibadah semata. Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam kepada para sahabat dan umatnya beliau pernah memberikan petunjuk agar dapat dengan mudah meraih Surga.
Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist beliau pernah bersabda yang berbunyi sebagai berikut ini,
“Jaminlah enam perkara untukku dari diri kalian, niscaya aku menjamin Surga untuk kalian, tepatilah jika berjanji, jujurlah jika berbicara, tunaikanlah amanah jika diserahi amanah, jagalah kemaluan, tundukkan pandangan, dan tahanlah tangan kalian.” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Hadist di atas menjelaskan tentang enam kunci yang bisa kita lakukan untuk meraih Surga-Nya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menyampaikan bahwa menepati janji menjadi perkara pertama yang harus senantiasa dijaga. Janji sendiri digambarkan sebagai hutang. Ini menandakan jika seseorang berjanji berarti ia sedang berhutang. Jika ia tak menepatinya maka menandakan bahwa ia tidak membayar hutang tersebut. Adalah sebuah dosa meninggalkan hutang dan dosanya setara dengan mengingkari janji. Tak hanya itu, perkara lain yang dapat memudahkan jalan ke Surga adalah mengedepankan kejujuran saat berbicara.
Kejujuran termasuk dalam salah satu kebisaan Rasulullah yang juga menjadi ciri khas beliau. Dengan senantiasa jujur menandakan bahwa kita mengikuti kebiasaannya sekaligus menghindari timbulnya fitnah dan kebohongan antar sesama. Selin jujur, umat Islam juga sebaiknya wajib senantiasa menjaga amanah. Amanah adalah tanggung jawab yang jika tidak kita tunaikan dengan tepat akan menimbulkan dosa. Terdapat berbagai bentuk amanah namun cara kerjanya hampir sama, yakni dijaga dan ditunaikan. Tak hanya itu, Surga juga merupakan jaminan bagi orang-orang yang ahli dalam menjaga kemaluan. Meski memang sulit, namun dengan selalu menjaga ketakwaan diharapkan pula kita dapat sebaik mungkin menjaga kemaluan dari perbuatan maksiat.
Sementara itu, pandangan juga bisa menjamin Surga bagi kita. Mata adalah alat yang paling mudah digunakan untuk memandang kenikmatan. Namun, bagi umat Islam kenikmatan justru merupakan hal yang haram. Oleh karenanya, menjaga pandangan berarti kita tengah berusaha untuk menjaga diri dari yang haram. Terakhir dan tak kalah penting, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam juga menganjurkan kita untuk dapat menjaga tangan. Tangan adalah bagian dari tubuh kita yang biasanya dimanfaatkan untuk bekerja. Namun, godaan setan sering kali membuat kita memanfaatkannya dengan cara yang salah seperti mencuri, menyakiti orang lain, merampas, dan sebagainya. Semua hal tersebut adalah perkara yang mampu menghadirkan dosa.
Jika kita dapat menjaga tangan dari berbagai aktivitas buruk maka diyakini bahwa Surga bisa kita dapatkan dengan mudah. Namun, tentu saja seluruh perkara ini harus benar-benar dijaga. Bukan tanpa alasan, pasalnya jaminan Surga yang dikatakan Rasulullah adalah untuk semua perkara di atas. Oleh karenanya, umat Islam memang harus bekerja keras dalam menahan diri dari berbagai perbuatan buruk dan maksiat yang sedap di pandang mata. Dengan senantiasa bertakwa dapat membantu kita untuk menghindari seluruh perkara buruk sekaligus menjaga diri kita dari kebiasaan yang mampu mendatangkan dosa. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mempermudah jalan kita dalam senantiasa beriman dan bertakwa kepada-Nya.