Deretan Keutamaan Berhaji: Perantara Turunnya Ampunan bagi Orang yang Didoakan

Semoga kita dapat menjadi golongan dari orang-orang yang dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam beribadah dan memperkaya manfaat. Terutama di momen menuju datangnya bulan suci Dzulhijjah, bulan di mana setiap perbuatan buruk diharamkan. Maka dari itu, umat Islam harus fokus untuk memperbanyak perbuatan baik demi menghargai hadirnya bulan Dzulhijjah. Tak hanya itu, hadirnya bulan suci ini juga menjadi pertanda dimulainya rangkaian pelaksanaan haji, ibadah yang amat mulia yang kaya akan berbagai keutamaan.

Di antara banyak keutamaan tersebut, mereka yang berhaji akan mendapat jaminan berupa terkabulnya permohonan ampun bagi orang yang dimintakan ampunan. Dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu ia berkata bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa,

Ya Allah, ampunilah jamaah haji dan orang yang dimintakan ampun oleh jamaah tersebut.” (HR Al-Hakim)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan dari orang-orang yang menunaikan ibadah haji. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau pernah menyampaikan bahwasanya doa orang-orang yang berhaji sangat mustajab terutama jika hal ini berkaitan dengan permintaan ampunan. Tepat sekali, kaum Muslimin dan Muslimat yang berkesempatan menunaikan haji bukan hanya akan mendapat ampunan saja dari Allah Ta’ala. Jika ia mendapat titipan doa dari orang lain untuk dimintakan ampunan dari Allah, maka doa tersebut akan terkabul.

Hal ini menandakan bahwa orang yang berhaji memiliki kemuliaan sebagai perantara antara Allah dengan hamba-Nya yang lain. Orang yang berhaji adalah sebuah jaminan atau garansi dari terampuninya seluruh dosa orang yang ia mintakan ampun. Begitu besarnya dampak ibadah haji pada diri seorang Mukmin. Dampak ini bahkan juga meluas menghampiri orang-orang sekitarnya. Hal ini memiliki arti bahwa ibadah haji adalah sebuah berkah. Satu orang yang berhaji dapat membawa berkah bagi orang lain. Maka dari itu, hendaknya kita harus dapat memanfaatkan kesempatan berhaji dengan baik.

Fokuskan diri dan hati hanya untuk senantiasa beribadah pada Allah Ta’ala semata. Kunci dari maksimalnya pahala haji adalah dengan senantiasa memelihara lisan dari perkataan keji dan perbuatan dari maksiat dan dosa. Sementara, bagi keluarga yang ditinggalkan hendaknya harus dapat mendukung melalui doa. Bukan tanpa sebab, pasalnya orang-orang yang berhaji adalah perantara dari bentuk kebaikan yang Allah turunkan bagi kita pula. Keberkahan haji dapat menular pada hidup kita. Maka dari itu, perbanyaklah doa bagi kerabat kita yang sedang berhaji karena bisa jadi kita pun termasuk dalam bagian yang menerima syafaatnya.