Deretan Keutamaan Berhaji: Berada di Dalam Tanggungan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Ampunan dari segala dosa masa lampau, jaminan Surga, dan juga pembawa syafaat bagi empat ratus orang adalah tiga di antara banyak keutamaan ibadah haji. Tak hanya sampai di situ saja, kewajiban ini juga dapat mendatangkan keutamaan berupa tercatatnya pahala kebaikan, terkabulnya seluruh doa, hingga jaminan kesehatan duniawi. Bahkan orang yang berhaji dengan sungguh-sungguh juga dapat menjadi perantara ampunan bagi orang lain hingga memeroleh jaminan Surga tanpa proses hisab. Begitulah sejatinya sederet manfaat baik dari ibadah haji. Namun, jangan berhenti sampai di sini saja karena Allah Subhanahu wa Ta’ala nyatanya juga menjamin tanggungan bagi hamba-Nya yang berhaji.

Datangnya bulan Dzulhijjah menjadi tanda bahwa umat Islam tak lama lagi akan dipertemukan kembali pada salah satu bulan suci. Disebut suci karena sejatinya bulan ini adalah bulan yang istimewa terkait dengan diharamkannya umat Islam dari segala perbuatan keji dan mungkar. Bagaimana tidak? Pasalnya Dzulhijjah adalah saat yang dinanti-nantikan oleh kaum Muslimin dan Muslimat untuk dapat menggelar rangkaian ibadah haji, ibadah utama yang diwajibkan bagi mereka yang mampu. Setelah memahami berbagai keutamaan ibadah haji, nyatanya perkara tersebut pun masih bisa kita telusuri lagi.

“Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah…” (HR. At-Thabarani)

Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan ibadah haji. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa Ka’bah adalah bagian dari tiang Islam. Bukan tanpa alasan, pasalnya kita memahami bahwa Ka’bah adalah tempat yang paling disucikan dan juga menjadi kiblat shalat bagi umat Islam. Maka dari itu, siapa saja orang yang mengunjungi Ka’bah untuk beribadah (dalam hal ini menunaikan ibadah haji atau umrah) akan berada di dalam tanggungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tanggungan sendiri memiliki makna sebagai sebuah jaminan yang mana Allah menjamin kehidupan hamba-Nya yang menunaikan ibadah haji.

Jaminan kehidupan juga terbilang luas. Namun, jika perlu didefinisikan, maksud dari ‘menjadi tanggungan Allah Ta’ala’ adalah bahwa segala bentuk nikmat dalam hidup orang yang berhaji berada dalam tanggungan Allah baik itu dalam bentuk kesehatan, keselamatan, hingga rasa nyaman. Meski pun demikian, kita juga perlu memahami bahwa keutamaan ini tak bisa didapatkan begitu saja. Sangat penting bagi diri kita untuk dapat senantiasa memelihara diri selama menunaikan ibadah haji agar terhindar dari perbuatan dosa. Tak hanya itu, lisan juga perlu selalu diperhatikan agar tidak semena-mena mengeluarkan perkataan keji. Semoga dengan upaya ini ibadah haji yang kita jalankan dapat diterima Allah dan membuahkan keutamaan.