Hidup berdampingan dengan orang lain membuat kita terikat secara sosial. Tidak jarang, kondisi ini membuat kita turut mengenal kebiasaan yang dilakukan mereka baik yang berkaitan dengan hidup, keyakinan, dan juga pandangan masa depan. Pada akhirnya kemampuan untuk mengenali kebiasaan dan tradisi orang lain semakin berkembang. Bahkan, ada pula beberapa orang yang juga turut ikut serta memberikan ucapan hari raya pada orang lain yang sejatinya bukan dari kalangan Muslim. Mereka pun mengakui melakukannya atas dasar hubungan sosial semata.
Terkait hal ini, masih banyak perdebatan yang timbul. Lantas, bagaimana sebenarnya Islam memandang hal ini? Secara garis besar, melalui berbagai sumber diketahui bahwa belum ditemukan larangan dan juga anjuran secara langsung untuk mengucapkan selamat pada hari raya kaum non-Muslim. Ayat al-Qur’an dan hadist hanya menyatakan tentang anjuran untuk berbuat baik pada mereka yang baik sekaligus menjauhi mereka yang berusaha memerangi umat Islam. Salah satu ayat di dalam al-Qur’an yang berkaitan erat dengan permasalahan ini adalah sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah ayat 8)
Ayat di atas menerangkan tentang pernyataan Allah yang tidak melarang hamba-Nya untuk berbuat baik pada orang-orang yang tidak memerangi umat Islam baik secara agama atau pun sosial. Hal ini memiliki arti bahwa kita diperbolehkan untuk berbuat baik pada non-Muslim selama ia bukan bagian dari kaum yang memerangi agama kita. Di antara banyak contoh perbuatan baik yang bisa kita lakukan adalah membawa rasa bahagia di hati mereka. Jikalau kita tetap tidak ingin memberikan ucapan selamat, kita bisa melakukannya dengan memberikan parsel sebagai bentuk perhatian.
Meski pun demikian perlu diingat bahwa hal ini hanya boleh dilakukan selama kaum tersebut tidak memerangi dan memusuhi agama dan umat Islam. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka wajib bagi kita untuk menjauhi mereka. Bahkan, kita juga dianjurkan untuk mawas diri agar dapat selalu sigap dalam menghadapi tipu muslihat kaum yang tidak bermartabat ini. Begitulah sejatinya Islam mengajarkan kita tentang kepedulian sosial. Islam adalah seluruhnya tentang kebaikan. Maka, apa saja hal yang menuntun kita pada kebaikan hendaknya wajib kita upayakan untuk dapat selalu melakukannya.