Menjalani hidup di dunia memang banyak tantangan. Terutama ketika manusia harus berurusan dengan upaya pemenuhan kebutuhan, akan selalu terdapat ujian yang berdatangan. Tidak jarang, ujian ini amat menyulitkan jika berkaitan dengan kekurangan bahan pangan. Keterbatasan uang menjadi hal yang akan sangat menyedihkan. Sayangnya, tak banyak yang paham bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengasih dan Penyayang. Dia telah menawarkan berbagai kemudahan bagi hamba-Nya agar dapat selalu berada dalam keadaan terjamin. Salah satu di antara cara yang memungkinkan hal ini terjadi adalah kesediaan seorang hamba untuk beribadah di masjid.
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa beliau bersabda,
“… Barang siapa yang pagi hari atau sore hari pergi ke masjid, maka ia berada dalam tanggungan-Nya…” (Sunan Ibnu Hibban: 372)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu kunci agar kita dapat selalu berada di dalam tanggungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa Allah menjamin kecukupan bagi hamba-Nya yang senantiasa menjalankan ibadah di masjid. Tepat sekali, mereka yang pergi ke masjid menunaikan ibadah secara berjamaah baik itu di pagi hari atau pun sore hari maka ia akan mendapat jaminan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dari hadist di atas kita juga memahami bahwa Allah tidak menuntut hamba-Nya untuk beribadah di rumah-Nya sebanyak lima waktu.
Kita dapat hadir di pagi hari atau pun sore hari untuk senantiasa menjalankan ibadah dan memeroleh keutamaan ini. Ini menandakan bahwa Allah membuat segalanya amat mudah bagi kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala tak mewajibkan kehadiran kita secara menyeluruh. Dia hanya menginginkan keterpautan hati kita untuk senantiasa mengingat-Nya meski hanya dilakukan satu kali saja di masjid dalam sehari. Maka, Allah pun akan senantiasa menanggung dan menjamin kehidupan hamba-Nya di hari tersebut. Lihat, betapa Maha Pengasih dan Penyayangnya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Alasan apa lagi yang kita miliki untuk menolak hadir menemui-Nya di rumah-Nya?