Rotasi bumi yang membuat pergantian malam dan siang sejatinya tidak akan pernah dipahami oleh manusia tanpa adanya ilmu. Ilmu yang bermanfaat tak hanya menjelaskan apa yang terjadi saja, tapi juga menyadarkan kita untuk harus berbuat apa. Namun, berbeda dengan ilmu agama Islam. Islam tak sekedar aturan, tapi juga tuntunan. Ajaran agama ini bahkan disebut sebagai pedoman yang dapat memelihara umatnya dari godaan yang mampu memperburuk keadaan di dunia dan berakhir sengsara di akhirat.
Maka dari itu, hendaknya setiap ilmu wajib dimanfaatkan dengan tepat. Umat Islam dilarang keras menambah-nambah ilmu yang jalurnya tidak jelas. Jika hal ini terjadi, maka wajib bagi kita untuk waspada. Bukan tanpa sebab, pasalnya perkataan yang keluar tanpa dasar dari seseorang sejatinya merupakan tanda dari dekatnya hari Kiamat. Dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara memfatwakan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu tanda dari dekatnya hari Kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat dan umatnya menyampaikan bahwa diangkatnya pemimpin dari kalangan orang bodoh yang bahkan tak memahami dasar ilmu dari kepemimpinannya adalah hal yang wajib diwaspadakan. Bukan tanpa alasan, pasalnya orang-orang demikian hanya akan menciptakan kesesatan semata. Tidak jarang, orang yang mengikutinya akan terjerumus dalam kesesatan tersebut. Tentu saja, ketika dunia digerakkan oleh orang-orang bodoh ini maka kita perlu waspada bahwa sejatinya hari Kiamat akan semakin dekat.
Tak hanya itu, berdirinya orang-orang bodoh sebagai pemimpin juga bagian dari berkurangnya para ulama. Ya, saat akan terjadi Kiamat Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mencabut seluruh ilmu. Cara yang dilakukan-Nya adalah dengan mewafatkan para ulama hingga sama sekali tidak ada yang tersisa. Hal ini pulalah yang menjadi alasan mengapa orang-orang bodoh mendapat kesempatan untuk memimpin. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam agar dapat selalu memelihara ilmu yang bermanfaat. Bahkan jangan pernah enggan untuk menyebarkannya karena dengan cara itulah kita dapat mencegah kebodohan kembali merajalela.