Kesempatan untuk beramal baik adalah milik setiap manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengaruniakan tenaga dan waktu kepada hamba-Nya agar dapat memanfaatkannya sebaik mungkin. Meski pun demikian, kemampuan setiap orang dalam melakukan kebaikan tidaklah sama. Namun, setiap orang dianjurkan untuk dapat melakukannya berdasarkan rasa ikhlas untuk semata-mata mengharap rida Allah Subhanahu wa Ta’ala. Besar atau kecilnya amalan sejatinya tidak menentukan pahala yang akan didapatkan. Sebaliknya, amalan yang didasari pada ketulusanlah yang kelak akan mengalirkan pahala mulia.
Terutama jika amal yang dilakukan tidak seberapa, berupayanya untuk sebisa mungkin mengikhlaskannya. Hindari diri agar tidak terpancing menjadi sosok yang ujub. Maimun bin Mihran rahimahullah berkata,
“Sungguh, amal yang kalian lakukan itu sedikit. Karenanya, ikhlaslah dalam (melakukan) yang sedikit tersebut.” (Hilyah al-Auliya’, 4/92)
Setiap bentuk amal yang kita lakukan hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dapat menilainya. Besar kecilnya atau banyak tidaknya, sejatinya tak memberikan dampak apa pun terhadap Allah kecuali rasa ikhlas yang terdapat dalam hati orang yang melakukannya. Jika kita dapat melakukan amal yang besar, bersyukurlah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala masih memberikan kesempatan tersebut. Namun, jika amal yang kita lakukan sedikit upayakan agar dapat mengikhlaskannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menyimpan kebaikan tersebut hanya antara diri kita dan Allah saja. Hindari membicarakan perbuatan amal kita pada orang lain.
Bukan tanpa alasan, pasalnya hal tersebut dapat mencerminkan sikap riya’. Tak hanya itu, berusahalah untuk tidak mengingat-ingat kebaikan yang telah kita lakukan. Dengan tidak memikirkan amal yang sudah diperbuat dapat membantu kita menjadi lebih ikhlas. Terakhir dan tak kalah penting, jadikan perbuatan amal ini sebagai penyemangat untuk melakukan amal yang lebih besar. Dengan demikian, hidup kita akan terencana hanya untuk menjadi lebih baik sekaligus dapat menunaikan amal saja tanpa pernah memikirkan perkataan orang lain. Semoga dengan langkah ini, level keikhlasan kita dalam menebar kebaikan dapat meningkat.