Dua Sebab Seseorang Sulit Meraih Kebaikan yang Sering Dianggap Sepele

Meraih kebaikan sering kali disangkutpautkan dengan beragam perilaku kebajikan yang kita lakukan. Hal ini lantaran kebaikan merupakan balasan yang kita terima dari setiap kebajikan yang ditunaikan. Meski pun demikian, sejatinya banyak di antara umat Islam yang kurang teliti terhadap perkara yang bisa membawa pengaruh terhadap datangnya kebaikan tersebut. Bukan tanpa alasan, pasalnya ada beberapa hal yang sebenarnya dianggap biasa dan sepele namun mampu memberikan dampak buruk terhadap upaya kita dalam meraih perkara-perkara baik. Hal ini sebagaimana pernah dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah bahwasanya,

“Kelalaian dan kemalasan adalah dua sebab pokok terhalangnya seseorang dari meraih kebaikan.” (Miftah Dar As-Saadah, 1/377)

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa terdapat dua alasan utama yang merupakan sebab dari sulitnya seseorang meraih kebaikan. Yang pertama adalah kebiasaan lalai. Lalai sendiri sejatinya merupakan tindakan yang biasa kita kenal untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sering kehilangan fokus. Lalai membuat seseorang tidak dapat menentukan mana hal yang bernilai utama dan mana yang tidak. Tak hanya dalam menyelesaikan perkara dunia, untuk menunaikan ibadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala sering kali mereka yang lalai juga tidak mampu memfokuskan diri untuk semata-mata menghabiskan sedikit waktu guna bermunajat pada Allah saja.

Hal ini juga menjadi sebab utama dari sulitnya kebaikan datang pada diri orang tersebut. Selain kesulitan untuk fokus, penyebab lain mengapa kita sulit meraih kebaikan adalah karena sifat pemalas yang tertanam dalam hati. Dalam beberapa kondisi sangat bisa dimaklumi jika seseorang terjangkit penyakit malas. Namun, jika kondisi ini selalu ada pada diri kita hingga untuk bangun tidur saja sangat sulit dilakukan maka mustahil bagi kita untuk berharap datangnya kebaikan. Sifat malas biasanya membuat seseorang kerap menghindari pekerjaan yang dapat ia kerjakan. Bahkan ada kecenderungan bahwa mereka sangat menikmati kesendiriannya untuk tidak melakukan kegiatan apa pun.

Beberapa di antara mereka bahkan sangat senang melakukan pekerjaan dengan cara instan, kurang semangat bergerak, hingga sulit keluar dari zona nyaman. Seluruh kebisaan buruk ini membuat seseorang sangat sulit untuk mencapai suatu hal. Bahkan, sekedar kebaikan saja mereka tidak akan mampu mendapatkannya karena hati dan pikiran mereka telah diliputi sikap-sikap khas dari setan. Hal yang tak ingin kita harapkan pun bisa saja terjadi yakni berkuasanya setan dalam diri orang-orang yang lalai dan malas. Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi umat Islam untuk menjauhkan diri dari dua kebiasaan buruk ini. Salah satu caranya adalah dengan senantiasa menjaga ketakwaan pada Allah Ta’ala.