Saleh dan Jujur, Sikap yang Harus Dicari dari Seorang Teman

Hubungan manusia menjadi salah satu hal penting di dunia. Bagaimana tidak? Hubungan memberikan pengaruh utama pada hidup seseorang. Sebagian besar pengaruh tersebut berkenaan dengan kebaikan atau keburukan perangainya. Hal ini pula yang menjadi poin tersimpan dalam ungkapan yang sudah lama kita dengar, yakni ‘sifat seseorang bergantung pada siapa mereka berteman’. Bukan tanpa sebab, pasalnya pergaulan dan hubungan dengan orang lain dapat dengan mudah merubah seseorang entah ke arah lebih baik atau justru sebaliknya.

Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tuntunan pada sahabat dan umatnya terkait kriteria teman yang paling baik. Hal ini sebagaimana diketahui dari Aisyah radliyallahu ‘anha yang pernah berkata, “Aku pernah mendengar bahwa seorang nabi tidak akan meninggal hingga dia di suruh memilih antara dunia dan akhirat”. Aisyah berkata; “Kemudian ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sakit yang menyebabkan kematiannya, aku mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, dan bersabda”,

Bersama orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh dan mereka itulah sebaik-baik teman. Aisyah berkata; “Aku mengira pada waktu itulah beliau diberi pilihan.” (HR. Bukhari)

Hadist di atas berisikan tentang anjuran Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam memilih teman yang paling baik. Sejatinya terdapat cukup banyak jenis contoh yang diungkapkan beliau pada hadist di atas. Namun, jika dipertimbangkan maka kriteria utama dari teman yang paling baik adalah mereka yang jujur dan saleh. Dua sifat ini terlihat dari beberapa golongan orang yang disebutkan Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada hadist di atas yakni para nabi dan juga orang-orang yang rela mati syahid. Para Nabi sejatinya adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah diberkahi hati yang lapang.

Mereka mampu menahan ujian kehidupan yang ada di depannya. Mereka pun berkenan melaksanakan perintah Allah untuk menyebarkan ajaran-Nya meski tidak semua orang menerima hal tersebut. Sementara orang-orang yang rela mati syahid menandakan bahwa mereka memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka tidak takut melawan musuh karena yakin bahwa Allah yang Maha Penolong. Kedua jenis orang ini sudah pasti memiliki sikap jujur dan kesalehan yang mumpuni. Maka dari itu, Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kita untuk berteman dengan jenis orang-orang ini.

Kesalehan dan kejujuran mereka menandakan bahwa mereka adalah sebaik-baiknya teman. Terlepas dari hal apa yang mereka miliki entah harta, takhta, atau bahkan tak memiliki apa-apa, selama mereka saleh dan jujur jangan tinggalkan mereka. Bukan tanpa sebab, pasalnya kita membutuhkan teman dengan kesalehan dan kejujuran untuk membantu kita berkembang menjadi pribadi yang sama. Semoga melalui upaya ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatangkan berkah dan rahmat-Nya pada diri dan hidup kita, aamiin aamiin yaa robbal alamin.