Hukuman bagi Golongan yang Menolak Kebenaran Ajaran Islam

Islam adalah agama yang benar. Segala sesuatu terkait ajaran juga syariatnya telah tersusun dalam al-Qur’an secara rapi serta diturunkan langsung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada utusan-Nya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-Qur’an sendiri sejatinya bukan sekedar kitab bagi umat Islam tapi juga kebenaran yang wajib diyakini. Sayangnya, dunia saat ini begitu mudahnya mendustai kebenaran. Alim ulama yang menyebarkan ajaran agama Islam hingga saat ini masih sering mendapatkan penolakan. Mirisnya, penolakan tersebut tidak lagi bersifat terang-terangan melainkan disampaikan secara diam-diam melalui upaya pencucian otak secara digital yang bahkan terlihat menarik di mata manusia zaman sekarang.

Pada hal, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan peringatan pada golongan yang menolak kebenaran dengan janji akan datangnya balasan. Hal ini sebagaimana tertulis di dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,

Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus sebelum engkau (Nabi Muhammad) beberapa orang rasul kepada kaumnya. Mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang durhaka. Merupakan tanggung jawab Kami menolong orang-orang mukmin.” (QS. Ar-Rum: 47)

Penolakan terhadap kebenaran sejatinya bukanlah perkara baru yang terjadi. Hal ini telah berlangsung sejak zaman rasul terdahulu bahkan sebelum hadirnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada ayat di atas, kejadian yang sama juga menimpa Rasul kita. Beliau kerap mendapatkan penolakan selama berusaha menyebarkan ajaran Islam. Penolakan tersebut datang dari kaum Musyrikin yang bersikukuh mengingkari ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada kenyataannya, tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala telah terlihat sangat jelas. Penolakan tersebut sempat membuat hati Nabi kita terluka, namun Allah menghiburnya melalui ayat ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan melakukan pembalasan pada orang-orang yang mendustai kebenaran yang dibawa oleh utusan-Nya tersebut. Hal ini dilakukan sebagai balasan karena telah melukai hati Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Janji ini bukan sekedar janji sesaat yang rampung setelah nabi wafat. Janji Allah akan terus berlangsung dan tetap dibalaskan pada siapa saja pihak atau golongan yang masih terus menentang kebenaran. Sebaliknya, orang-orang Mukmin yang tertindas akibat aksi penolakan akhir-akhir ini seperti yang terjadi di Palestina akan mendapat pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka adalah korban dari penolakan kejam terhadap kebenaran akan ajaran Islam. Meski tertindas, para Mukmin ini akan selalu mendapat kebaikan karena telah berusaha mempertahankan kebenaran sesulit apa kondisi yang dialami mereka.