Haji merupakan bagian dari kewajiban umat Islam. Di dalam pelaksanaannya, ibadah ini sejatinya adalah tanda dari ketaatan kita pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketaatan tersebut dapat terlihat dari kesediaan kita untuk menyisihkan sebagian rezeki demi memudahkan ibadah berhaji. Hal ini nyatanya juga merupakan bagian dari upaya seorang hamba dalam mensyukuri segala nikmat yang diterimanya. Begitu besarnya pengorbanan yang dilakukan seseorang demi melancarkan pelaksanaan ibadah haji membuat Allah Subhanahu wa Ta’ala tak segan dalam menurunkan berbagai keutamaan.
Salah satunya adalah datangnya berbagai kebaikan seperti yang diketahui dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah unta yang dikendarai jamaah haji menaikkan kaki belakang dan menurunkan kaki depannya melainkan Allah mencatatnya sebagai kebaikan, sebagai penghapusan dosa, atau sebagai pengangkatan satu derajat baginya.” (HR Al-Baihaqi)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan dari orang-orang yang berhaji. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa di antara banyak keutamaan yang akan didapatkan oleh orang yang menunaikan ibadah haji, salah satunya adalah akan dicatat senagai kebaikan. Ya, setiap hal yang dilakukan oleh kaum Muslimin dan Muslimat selama berhaji akan dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai kebaikan meski sejatinya hal tersebut hanyalah perkara menaikkan atau menurunkan kaki dari hewan tunggangan.
Tak hanya itu, selain sebagai kebaikan orang-orang berhaji juga mendapat keutamaan berupa penghapusan dosa atau diangkatnya derajat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini menandakan bahwa setiap perbuatan kecil atau besar yang dilakukan oleh orang berhaji dapat menjadi sumber kebaikan bagi dirinya. Maka dari itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umatnya agar dapat senantiasa menjaga perkataan dari hal keji juga perbuatan dari dosa dan maksiat selama berhaji. Tujuannya adalah agar setiap waktu yang dihabiskan oleh kaum Muslimin dan Muslimat selama berhaji dapat berbuah menjadi pahala.