Aktivitas berwudu tidak akan pernah terlepas dari kewajiban menunaikan shalat. Bukan tanpa sebab, pasalnya shalat sendiri adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika melaksanakan shalat, seorang Mukmin diwajibkan untuk memastikan diri telah suci dari hadas besar atau pun kecil sebagai bentuk penghormatan kepada Allah. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mempermudah hamba-Nya dalam hal ini sehingga pelaksanaan wudu sebelum shalat dianggap sebagai aktivitas pembersihan diri yang dapat dilakukan dengan mudah dan cenderung singkat ketimbang mandi. Sayangnya, lantaran begitu mudah dan singkatnya pelaksanaan wudu banyak di antara kaum Muslimin dan Muslimat yang tidak cermat.
Sering kali berwudu yang ditujukan untuk menyucikan diri justru dilakukan secepat kilat tanpa memerhatikan urutan dan syarat sahnya. Padahal, wudu kita menentukan diterima atau tidaknya shalat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan agar dapat melaksanakan wudu seteliti mungkin. Bukan tanpa sebab, pasalnya wudu yang tidak lengkap sering kali menjadi sebab dari mudahnya kaum Muslimin dan Muslimat terjerumus dalam Neraka. Dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah tertinggal dari kami dalam suatu perjalanan yang kami lakukan, beliau lalu dapat menyusul saat kami hampir kehabisan waktu shalat ‘Ashar sehingga kami berwudlu dengan hanya mengusap kaki kami. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berseru dengan suara yang keras:
“Tumit-tumit yang tidak terkena air wudlu akan masuk ke dalam neraka.” Beliau ucapkan itu hingga tiga kali.” (Shahih Bukhari 158)
Hadist di atas menjelaskan tentang bahaya bagi umat Islam yang meremehkan gerakan wudu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau pernah menyampaikan bahwa pelaksanaan wudu tergolong mudah namun memerlukan perhatian yang besar. Bukan tanpa sebab, pasalnya gerakan wudu yang tidak lengkap atau tepat dapat membuat seorang Mukmin masuk ke dalam Neraka. Salah satu gerakan yang kurang mendapatkan perhatian adalah membasuh kaki. Dapat dipastikan bahwa sebagian besar umat Islam menganggap hal ini mudah sehingga mereka melakukannya tanpa perhatian khusus.
Pada kenyataannya, kaki kita memiliki banyak bagian termasuk juga tumit. Maka dari itu, tumit juga wajib dibasuh sebagai langkah pembersihan diri dari hadas. Namun, tak banyak di antara kita yang memerhatikan hal ini sehingga sering kali tumit tidak menjadi bagian kaki yang diperhatikan. Perintah untuk membasuh kaki hingga tumit pun dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya hingga tiga kali. Hal ini menandakan bahwa ketelitian dalam berwudu amat penting. Wudu adalah tanda bahwa kita siap untuk menunaikan kewajiban. Dengan memelihara dan memerhatikan wudu menjadi tanda pula bahwa kita tunduk dan taat pada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.