Ramadhan adalah bulan yang mulia. Alangkah baiknya jika kita juga membuatnya semakin indah dengan akhlak yang terjaga. Selain menjalankan ibadah, memelihara kebaikan akhlak juga sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Namun, apalah arti upaya tersebut jika masih terdapat kebiasaan buruk yang senantiasa menjadi bagian dalam hidup kita. Di antara banyak perbuatan yang sebaiknya ditinggalkan adalah perbuatan adu domba. Bukan tanpa sebab, pasalnya sikap tersebut dapat menjadi kunci utama dari lenyapnya kemungkinan bagi seseorang masuk Surga. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (Shahih Bukhari 5596)
Hadist di atas menerangkan tentang akibat dari perbuatan adu domba. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa perbuatan adu domba dapat menjauhkan diri kita dari Surga-Nya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan tanpa alasan, pasalnya sikap adu domba sering kali diiringi dengan penyebaran berita bohong. Seperti yang telah kita pahami, berita bohong adalah sumber utama dari kemungkinan fitnah. Ketika fitnah telah menyebar bukan tidak mungkin jika akan ada banyak pihak yang dirugikan. Hal ini bahkan dapat dengan seketika menimbulkan bibit-bibit perselisihan antar sesama.
Mengingat begitu berbahayanya perbuatan ini, umat Islam dilarang keras melakukan adu domba. Sebaliknya, jika kita belum mampu menjaga diri dari sikap buruk ini alangkah baiknya jika kita menahan dari setiap kesempatan untuk bertemu orang lain. Tujuannya adalah agar diri kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang mampu menimbulkan keonaran dam kerusuhan dari perbuatan adu domba yang sangat merugikan. Fokuslah pada diri sendiri dulu untuk dapat senantiasa memperkaya manfaat baik. Dengan begitu ketika kita terjun keluar untuk membina hubungan dengan sesama akan ada banyak kebaikan yang bisa kita sebarkan pada mereka ketimbang perbuatan adu domba.