Tips Mengobati Hati yang Telah Terkunci

Kehidupan di dunia sering kali merupakan tempat untuk belajar. Hal yang dipelajari pun dapat beragam. Secara umum, dalam pandangan Islam umat manusia dianjurkan untuk dapat selalu menuntut ilmu agar mampu menjalani kehidupan sesuai dengan syariat yang tepat. Sayangnya, tak semua orang dapat benar-benar menerima ilmu yang bermanfaat. Sebagian besar atau beberapa di antara kita sering kali sulit menerima kebenaran. Hal ini membuat keadaan hati kita seperti terkunci sehingga kehilangan arah dan tujuan. Lantas, adakah hal yang dapat kita lakukan agar tidak terlalu jauh tersesat?

Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Maka apakah mereka tidak memperhatikan AI-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24]

Ayat di atas menjelaskan tentang sebab dari keadaan hati yang terkunci. Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad shallallahu‘alaihi wasallam menyampaikan bahwasanya ada beberapa jenis golongan orang yang hatinya terkunci seolah tidak lagi mampu menerima kebenaran. Mereka yang keadaan hatinya demikian sejatinya telah termasuk dalam golongan orang-orang munafik. Orang-orang dengan keadaan hati yang munafik terkenal gemar membuat kerusakan di muka bumi dan juga senang memutuskan hubungan silaturahmi. Dua perkara tersebut adalah tanda khas dari orang-orang munafik.

Tidak ada obat yang dapat memulihkan keadaan hatinya kecuali al-Qur’an. Meski pada awalnya sulit, namun hendaknya al-Qur’an harus dijadikan renungan agar dapat dipahami serta dihayati isi dan ajarannya. Al-Qur’an adalah sebuah kebenaran. Semua yang terdapat di dalamnya telah dirinci sedemikian rupa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai pedoman bagi umat manusia. Maka, bagi mereka yang hatinya telah terkunci dan gemar mengeluarkan tanda-tanda kemunafikan harus kembali kepada al-Qur’an. Tujuannya adalah agar kehidupan yang dijalani tidak sia-sia. Sebaliknya, al-Qur’an adalah sebab dari keselamatan seseorang dan seluruh umat manusia.