Anjuran Rasulullah pada Umat Islam Demi Menjaga Ketepatan Pelaksanaan Sholat Fardu

Perjalanan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Banyak di antara kita yang melakukannya dengan berlandaskan berbagai tujuan. Ada yang ingin mengganti suasana sehari-hari, ada yang mungkin tengah berusaha meninggalkan kenangan, atau justru menggapai mimpi. Setiap perjalanan tentu saja memiliki makna tersendiri. Meski pun demikian hendaknya kita harus selalu mawas diri. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan senantiasa menegakkan tiang agama, yakni menunaikan sholat fardu lima waktu.

Namun, tatkala kita sedang dalam perjalanan tentu saja melaksanakan sholat tidak akan sama seperti biasanya. Tidak jarang, seseorang menunda sholat karena belum mendapatkan masjid sebagai tempat yang tepat. Sayangnya, banyak yang tak tahu bahwa kewajiban menunaikan sholat awal waktu terbilang lebih utama dari pada menundanya untuk mendapatkan lokasi yang nyaman. Hal ini sesuai dengan salah satu hadist yang diketahui dari Abu Dzarr yang berkata,

Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, masjid apa yang didirikan di bumi pertama kali? ‘ Beliau menjawab, ‘Masjid al- Haram.’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi? ‘ Beliau menjawab, ‘Masjid al-Aqsha.’ Aku bertanya, ‘Berapa jarak (waktu pembangunan) antara keduanya? ‘ Beliau menjawab, ‘Empat puluh tahun. Dan di mana pun kamu mendapatkan waktu shalat maka shalatlah, dan ia adalah masjid (untukmu).’ Dan dalam hadits Abu Kami, ‘Kemudian di mana pun kamu mendapatkan (waktu) shalat, shalatlah padanya karena ia adalah masjid (untukmu).’” (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang perintah untuk melaksanakan sholat tepat atau di awal waktu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan pentingnya menjaga tiang agama Islam agar dapat selalu tegak. Upaya ini hendaknya juga tidak hanya dilakukan begitu saja tanpa memelihara ketepatan waktu pelaksanaan. Tak peduli kita sedang melakukan apa atau tengah berada di mana, hendaknya sholat fardu harus segera dilaksanakan saat waktunya telah datang. Bahkan, bagi mereka yang sedang melakukan perjalanan sholat tetap wajib ditunaikan.

Dalam hadist di atas juga tidak ada anjuran untuk menunda, menggabung, atau mengakhiri waktu pelaksanaan sholat. Hal ini menandakan bahwa umat Islam wajib menunaikan sholat sesuai waktu yang telah ditetapkan. Bahkan Rasulullah pun menawarkan perumpamaan yang menggambarkan jika kita tidak mendapati tempat untuk melakukan sholat, saat waktu telah datang maka di mana pun kita tengah berada tempat tersebut adalah masjid bagi kita. Perumpamaan ini mengindikasikan tentang betapa pentingnya menunaikan sholat fardhu tepat atau pun di awal waktu.