Mensyukuri segala nikmat dan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sejatinya sudah menjadi kewajiban umat manusia. Bagaimana tidak? Di antara banyak hal yang terjadi di muka bumi ini, kenyataan bahwa kita masih diberikan kemudahan oleh Allah tentu saja merupakan hal yang luar biasa. Kondisi ini wajib disyukuri mengingat tidak semua orang memeroleh hal serupa. Saat ini mungkin saja masih ada ibu yang kebingungan karena tidak memiliki bahan masakan di rumah. Bahkan, mungkin saja juga ada sebagian orang yang hidupnya selalu merasa kesepian dan tidak aman.
Beberapa keadaan juga memungkinkan mereka yang di luar sana harus menjalani terapi kesehatan. Seluruh kondisi tersebut sudah pasti dialami oleh sebagian besar orang. Maka dari itu, kita yang dikaruniai kehidupan aman dan tenteram wajib mensyukuri nikmat tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan senantiasa mengingat diri-Nya. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Shalallahu wa’alaihi wa sallam pernah bersabda yang berbunyi,
“Allah berfirman dalam hadits qudsi-Nya: Wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!” (HR. Thabrani)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu cara yang bisa dilakukan umat Islam untuk mensyukuri nikmat dan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shalallahu wa’alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa senantiasa mengingat Allah adalah tanda bahwa kita mensyukuri nikmat dan karunia-Nya. Sebaliknya, apa bila seseorang melupakan Allah, maka hal tersebut merupakan tanda bahwa dia telah mendurhakai segala kebaikan yang telah Allah Ta’ala turunkan pada diri dan kehidupannya.
Terkait hal ini, Rasulullah Shalallahu wa’alaihi wa sallam memperingatkan umat Islam agar jangan sampai diperbudak oleh kenikmatan dunia. Apa pun bentuk keberkahan yang kita terima, maka sudah sepatutnya kita syukuri dan mengakui keberadaan Allah sebagai pemberi nikmat tersebut. Mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat dilakukan dengan berdzikir. Ungkapan-ungkapan bermakna indah yang ditujukan untuk mengagungkan nama Allah menjadi cara yang paling sering dianjurkan untuk mensyukuri segala bentuk pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala.