Komunikasi yang kini dapat dilakukan dengan semakin mudah memungkinkan setiap orang dapat kembali menjalin hubungan yang telah lama terlupakan. Kehadiran media sosial juga jadi salah satu alasan mengapa antar sesama dapat saling mengatahui keadaan meski tidak saling bertukar kabar. Namun, sering kali pemanfaatan dari segala kemudahan berkomunikasi ini justru melenceng dari hal yang diharapkan.
Media sosial tidak lagi berfungsi penuh dalam mendukung terjalinnya hubungan melainkan berperan sebagai akses mudah untuk melempar hujatan. Pada kenyataannya, kita wajib mengambil manfaat baik dari setiap jalan mudah yang Allah Ta’ala karuniakan terutama dalam menjaga tali silaturahmi. Bahkan umat Islam dianjurkan untuk dapat memelihara sikap yang mampu mendatangkan kasih sayang antar sesama.
Jika menjalin komunikasi pada ranah digital memiliki resiko yang mengkhawatirkan terhadap timbulnya berbagai penyakit hati, beberapa tips di bawah ini mungkin dapat menjadi jalan mudah untuk memunculkan kasih dan sayang antar sesama:
Berbaik sangka
Prasangka sering kali menjadi faktor utama kelancaran suatu hubungan. Umat Islam dianjurkan untuk dapat selalu menanamkam kebiasaan berprasangka baik pada sesama. Bukan tanpa sebab, pasalnya prasangka buruk termasuk dalam kategori ucapan dusta. Bahkan, hal tersebut mampu menjadi penyebab utama timbulnya kebencian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah seduta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2563]
Berkata yang baik
Salah satu hal yang mampu menimbulkan kasih dan sayang antar sesama adalah membiasakan diri berkata yang baik-baik. Hal ini sejatinya mampu membawa kebahagiaan bagi yang mendengarnya. Ucapan selamat, penghargaan, pujian, hingga salam yang dilakukan semata-mata untuk mencapai ridha Allah Ta’ala adalah beberapa contoh dari perkataan yang baik. Bagi mereka yang menerimanya juga wajib membalas. Allah berfirman,
“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. an-Nisa: 86)
Saling memberi hadiah
Memberi hadiah adalah bagian dari aktifitas sedekah. Dalam upaya menjalin dan memelihara tali silaturahmi, hadiah tidak hanya memiliki harga sebagai benda yang bernilai materi saja tapi juga bentuk rasa mengasihi dan menyayangi pada sesama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun telah sangat sering menganjurkan umatnya untuk dapat rutin saling memberi hadiah. Bukan tanpa alasan, pasalnya hadiah adalah salah satu sebab timbulnya perasaan saling mencintai satu sama lain.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah pernah bersabda,
“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)
Itulah beberapa tips yang bisa kita lakukan dalam upaya membangun rasa cinta dan kasih antar sesama. Langkah ini diharapkan juga mampu menjadi alasan terbinanya hubungan silaturahmi yang baik dan lancar. Rasa cinta dan kasih memang tak bisa dibiarkan sendiri. Hal tersebut membutuhkan upaya yang besar untuk memeliharanya. Maka sebaik-baiknya hamba Allah adalah mereka yang terus berupaya menjaga dan memelihara rasa tersebut dengan aktifitas yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.