Memiliki rasa cinta terhadap sesuatu atau seseorang memang kadang kala membuat kita merasa begitu bahagia. Sayangnya, cinta yang berlebihan tidak jarang justru merupakan sebab timbulnya kegalauan. Akibatnya, hidup yang dijalankan menjadi tidak seimbang. Bahkan, bukan tidak mungkin jika cinta yang berlebihan malah akan membuat kita terperosok dalam hal – hal maksiat. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk bisa mengarahkan rasa cinta ke jalan yang tepat. Berikut tips yang bisa dilakukan.
Mencintai Allah dan Rasul
Rasa cinta yang berlebihan sejatinya hanya Allah-lah yang berhak menerimanya. Cinta pada Allah Subhanahu wa Ta’ala juga merupakan tanda keimanan kita. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah berfirman,
“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah”. (QS. Al – Baqarah: 165)
Dengan perasaan cinta pada Allah Ta’ala yang besar tersebut memungkinkan seorang Muslim untuk turut serta mencintai Rasulullah. Hal ini dapat dilakukan dengan senantiasa melakukan sesuatu atas dasar anjuran atau sunnah – sunnah Rasul.
Berbakti Orang Tua
Kecintaan kita pada Allah dan Rasul tentu juga akan menumbuhkan hubungan yang baik dengan orang tua. Berbakti pada mereka adalah perintah yang turun langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makna berbakti adalah dengan selalu berbuat baik pada orang tua sebagai bentuk atau penyaluran rasa cinta yang kita miliki. Dalam keadaan apa pun, orang tua tetap harus dihormati. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah berfirman,
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (QS. Al – Isra: 23)
Memuliakan Sahabat dan Tetangga
Selain pada Allah dan Rasul, juga orang tua, rasa cinta yang kita miliki hendaknya juga menjadi alasan bagi kita untuk dapat memuliakan sahabat dan tetangga. Hal ini bahkan semakin utama apa bila sahabat dan tetangga yang kita miliki tersebut merupakan golongan orang – orang yang beriman. Bukan tanpa alasan, pasalnya kedua hal tersebut termasuk dalam karunia terindah yang Allah Ta’ala turunkan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda,
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”. (HR. al-Bukhâri dan Muslim)
dan dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda,
“Setiap orang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang ia cintai.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Kedua hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan mencintai sahabat dan tetangga. Sebagai umat Muslim, hendaknya kita mampu untuk memuliakan keduanya. Bukan tanpa alasan, pasalnya baik sahabat maupun tetangga yang saleh merupakan nikmat yang besar. Maka dari itu, penting bagi kita untuk bisa menjaga hubungan mereka agar kelak dapat saling menjadi syafaat di akhirat