Manusia sejatinya lahir dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Meski secara fisik telah dibekali kesempurnaan, namun sering kali keadaan mental yang membuat kita tidak sempurna. Bukan tanpa alasan, pasalnya mental kita berkaitan erat dengan akal dan perasaan yang mana memengaruhi dengan kuat sikap dan perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa manusia sering sekali membuat kesalahan lantaran sifat alami yang juga ada pada diri mereka yakni lupa. Meski pun demikian, manusia juga memiliki kemampuan untuk mengontrol diri mereka. Namun, beberapa hal menjadi tidak terkendali dan mampu menyebabkan dosa besar.
Terkait hal ini sejatinya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengatur sedemikian rupa segala bentuk pembalasan yang akan diterima oleh umat manusia di akhirat atas perbuatan mereka di dunia. Namun, tak banyak yang tahu bahwa sejatinya ada beberapa jenis dosa yang ganjarannya akan terbalaskan dengan segera. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Bakrah Radhiyallahu’anhu yang berkata bahwasanya Rasulullah shalallahu’alaihi wa Sallam bersabda,
“‘Setiap dosa akan diakhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua, dan memutuskan silaturahmi, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR. Al Hakim, Al Mustadrak No 7345)
Pada dasarnya, Allah menunggu waktu yang tepat untuk memberikan ganjaran pada umat manusia yang melakukan perbuatan dosa. Waktu tersebut adalah hari pembalasan di mana segala perbuatan amal telah dihisab. Namun, ada beberapa jenis perkara yang tidak bisa ditunda pembalasannya. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shalallahu’alaihi wa Sallam menyampaikan bahwa sejatinya ada tiga jenis perbuatan dosa yang akan Allah segerakan ganjarannya di dunia. Yang pertama adalah berbuat zalim. Dampak dari kezaliman tidak akan menunggu seseorang hingga akhir hayat mereka. Bukan tanpa alasan, pasalnya ada pihak-pihak yang dirugikan dari perbuatan buruk tersebut.
Salah satu dari dampak ini adalah timbulnya kesengsaraan, kesedihan, kehilangan harta dan orang terkasih, juga bentuk kerugian lainnya. Oleh karena itu, pembalasan dari perbuatan zalim tidak akan ditunda oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara perbuatan yang ke dua adalah durhaka kepada orang tua. Yang satu ini sudah sangat jelas masuk ke dalam jenis dosa besar. Ganjaran yang Allah tetapkan pada mereka yang durhaka kepada orang tua biasanya segera terbalaskan meski kedua orang tuanya tidak mendoakan apa-apa. Durhaka kepada orang tua pun tidak selalu dicatat dalam bentuk pembangkangan saja tapi juga ketika timbul rasa sakit hati orang tua akibat perbuatan yang dilakukan sang anak.
Terakhir dan tak kalah penting adalah pihak yang memutuskan tali silaturahmi. Ya, terutama ketika hubungan yang diakhiri tersebut di dalamnya terdapat ikatan darah, maka dampaknya akan lebih besar lagi. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menurunkan ganjarannya dengan segera tanpa menunggu lebih lama. Selain turunnya azab dan laknat, Allah juga akan mempersempit rezeki bagi pemutus silaturahmi. Bahkan amal ibadahnya pun terancam tidak akan diterima, hidup terasa hampa, tidak tenang, juga tidak nyaman lantaran Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memutuskan rahmat-Nya kepada orang tersebut. Naudzubillah min zalik, semoga kita terhindar dari segala bentuk perbuatan dosa ini yang ancaman ganjarannya sangat besar.