3 Hal yang Harus Diperhatikan Selama Beritikaf

Itikaf dilakukan sebagai upaya untuk mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagi umat Islam yang mengamalkannya dianjurkan pula untuk dapat bermuhasabah diri dengan menyadari dan memohon ampun atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Maka dari itu, guna mendukung itikaf yang dijalankan agar mencapai hasil maksimal seseorang disunnahkan untuk memperbanyak ibadah sekaligus menghindari beberapa hal.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sunnah bagi orang yang i’tikaf adalah tidak menjenguk orang sakit, tidak melayat jenazah, tidak bercampur dengan istrinya dan tidak bercumbu rayu, tidak keluar dari masjid kecuali ada sesuatu yang mesti dia keluar, tidak ada i’tikaf kecuali di masjid jami’,” (HR. Abu Dawud dan Baihaqi).

Hadist di atas menjelaskan tentang hal-hal yang sebaiknya dihindari sementara waktu oleh seseorang saat melakukan itikaf. Salah satunya adalah memastikan diri tetap berada di masjid. Seseorang yang tengah beritikaf sebaiknya tidak pergi untuk menjenguk orang sakit atau pun melayat jenazah. Sementara yang kedua adalah menahan hasrat untuk mendatangi pasangan mereka. Bagi seorang suami dilarang untuk bercampur dengan istrinya dan juga sebaliknya.

Hal terakhir yang juga tidak kalah penting adalah melakukan itikaf di masjid jami’. Masjid jami’ sendiri diketahui sebagai masjid utama yang berada dalam suatu kelurahan. Rumah ibadah ini biasanya menggelar sholat fardhu dan juga sholat Jum’at berjamaah. Masjid jami’ juga menjadi tempat atau area utama dilaksanakannya kegiatan agama Islam. Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan selama berdiam diri di masjid. Tiga hal tersebut juga menjadi rangkaian dari syarat sah amalan ibadah seseorang.