3 Hal Ini Penghalang Diri Kita Mudah Menuju Surga 

Surga menjadi tujuan akhir yang diinginkan oleh umat Islam. Bagaimana tidak? Segala hal yang indah dan mendamaikan telah disediakan Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi hamba-Nya yang bertakwa. Takwa sendiri sejatinya keadaan di mana kita berusaha untuk dapat selalu mematuhi perintah Allah sekaligus meninggalkan hal yang dilarang-Nya. Namun, sering kali upaya tersebut belum dapat berjalan dengan sempurna. Manusia masih menjadi tempat utama adanya khilaf dan salah.

Hal ini pun kadang kala membuat kesempatan kita untuk mendapatkan tempat di Surga  tidak sempurna. Oleh karena itu, kita patut memerhatikan diri dengan segala hal yang kita lakukan agar ketidaksempurnaan tersebut dapat tertutupi. Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada umatnya agar dapat membebaskan diri dari tiga hal yang menjadi penghalang kesempatan masuk Surga. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Barang siapa yang rohnya berpisah dari jasadnya dalam keadaan terbebas dari tiga hal, niscaya masuk surga: (pertama) bebas dari sombong, (kedua) dari khianat, dan (ketiga) dari tanggungan hutang.” (HR. Ibnu Majah II/806 no: 2412, dan At-Tirmidzi IV/138 no: 1573)

Hadist di atas menjelaskan tentang pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya agar dapat dengan mudah memeroleh tempat di Surga. Yang pertama, orang Mukmin hendaknya harus dapat membebaskan diri dari sifat sombong. Seperti yang kita ketahui, sombong adalah satu di antara penyakit hati yang dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan tanpa sebab, pasalnya kesombongan hanya menjadi haknya Allah semata. Bahkan, Allah Ta’ala juga berjanji akan menurunkan adzab kepada orang yang mengambil hak-Nya tersebut. Namun, bagi mereka yang jauh dari kesombongan Surga akan menjadi lebih dekat dan mudah digapai.

Tidak hanya itu, orang Mukmin juga sebaiknya menjauhkan diri dari kebiasaan berkhianat. Khianat adalah salah satu tanda kemunafikan. Dengan menjauhkan diri dari sifat khianat berarti kita telah berusaha untuk memelihara diri dari kemunafikan yang dibenci Allah. Terakhir dan tak kalah penting, orang Mukmin juga harus menjauhkan diri dari tanggungan hutang. Apa pun keadaannya, kita harus memperhatikan kewajiban kita membayar hutang. Bukan tanpa sebab, pasalnya ada hak orang lain dalam hal yang kita hutangi. Meninggalkan dunia dengan berhutang hanya akan menyusahkan orang lain saja. Maka dari itu, bagi mereka yang terbebas dari kewajiban hutangnya Allah menghadiahi Surga.