Tata krama menjadi salah satu hal yang amat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi bagi umat Islam, hal tersebut seolah merupakan bagian dari identitas keislaman seseorang. Bagaimana tidak? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun merupakan sosok yang sangat mulia dan begitu menjunjung tinggi tata krama. Di antara banyak hal yang bisa diterapkan oleh umat Islam, memberikan salam termasuk dalam salah satu bagian dari tata krama yang utama.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang berkendaraan hendaklah memberi salam pada pejalan kaki, orang yang berjalan kepada orang yang duduk, dan orang yang sedikit kepada orang yang banyak.” (HR. Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu bagian dari tata krama yang wajib ditegakkan oleh umat Islam. Tata krama tersebut adalah memberi salam pada orang lain, yang dikenal atau pun tidak. Terkait hal ini sejatinya ada peraturan yang perlu diketahui. Secara umum peraturan tersebut menganjurkan bahwa salam harus dilakukan terlebih dahulu oleh orang atau kelompok yang melewati orang atau kelompok lain.
Terkait hal ini, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa orang pertama yang wajib memberi salam adalah mereka yang berkendara. Salam tersebut harus dia berikan kepada orang lain yang sedang berjalan kaki. Sementara, jika ada orang yang sedang berjalan kaki lalu melintasi orang yang sedang duduk, maka yang berjalan kaki juga wajib memberi salam pada yang duduk. Hal serupa juga sebaiknya dilakukan oleh kelompok kecil yang berjumpa dengan kelompok besar.
Aturan ini sejatinya menggambarkan tentang sopan santun. Orang-orang yang berjalan kaki, yang duduk, juga kelompok besar diibaratkan sebagai masyarakat daerah setempat. Sementara kita yang berperan sebagai pendatang sudah sepatutnya memberi salam sebagai bentuk perkenalan dan pembuka silaturahmi kepada masyarakat di daerah tersebut. Begitulah sejatinya cara terbaik yang bisa dilakukan umat Islam dalam memulai sekaligus memelihara hubungan silaturahmi dan tata krama.