2 Hal yang Membuat Seseorang Sulit Mencapai Kematangan Diri Meski Berusia Lanjut

Kehidupan di dunia memang sejatinya bersifat sementara. Namun, bagi manusia biasa kesempatan berada di dalamnya sangat cukup untuk melalui berbagai proses kehidupan. Berbicara tentang proses hidup tentu saja kita memahami bahwa setiap manusia melalui berbagai level kematangan diri. Sejak seseorang dilahirkan hingga mencapai usia lanjut, manusia pun memiliki cerita masing-masing dalam perjalanan kehidupannya di dunia. Namun, tidak semua orang benar-benar dapat mencapai level kematangan tertinggi dalam dirinya. Bukan tanpa alasan, pasalnya terdapat beberapa alasan yang bisa membuat jiwa seseorang tidak naik tingkat meski usianya telah mencapai masa senja.

Pada kenyataannya, usia lanjut bagi seorang Mukmin harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar senantiasa menuju pada keberkahan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu hingga sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

Hati orang tua akan tetap muda dalam dua perkara, yaitu; dalam hal mencintai hidup dan harta benda.” (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang alasan utama mengapa hati seseorang sulit mencapai kematangan meski sejatinya telah berusia lanjut. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan bahwa setidaknya terdapat dua perkara yang mampu menjadi sebab dari hal ini. Yang pertama adalah terlalu mencintai hidup. Hidup di dunia memang menjadi salah satu hal penting bagi manusia. Bukan tanpa sebab, pasalnya dunia sejatinya adalah tempat persinggahan yang sepatutnya dapat dimanfaatkan untuk memperkaya bekal menuju ke akhirat kelak.

Namun bagi orang-orang yang terlalu mencintai hidup, dunia hanya akan menjadi alasan dari terperosoknya diri mereka pada kelalaian. Terlalu mencintai hidup juga dapat membuat seseorang lupa pada tujuan utama keberadaan diri mereka di dunia. Kenyataannya, kita hanya bertugas untuk senantiasa beribadah pada Allah Ta’ala semata sementara nikmat dunia mengalihkan tujuan dan tugas kita tersebut. Selain mencintai hidup, alasan di balik sulitnya kemampuan seseorang untuk mencapai kematangan meski telah berusia lanjut adalah terlalu mencintai harta. Kita memahami bahwa menjalani hidup membutuhkan harta.

Namun, apa bila seseorang terlalu jauh mencintai hal tersebut maka bukan tidak mungkin jika ia berusaha melakukan berbagai cara agar dapat senantiasa menumpuk-numpuk harta. Bahkan bisa saja mereka melakukan hal yang tidak halal hanya untuk memperkaya diri dengan kenikmatan dunia yang sementara ini. Kondisi tersebut pada akhirnya membuat seseorang menjadi sulit mencapai kematangan diri. Pada hal, sebagai manusia terutama umat Islam kita ditugaskan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat, terutama jika telah mencapai usia lanjut.

Oleh karenanya, kaum Muslimin dan Muslimat harus dapat menghindari diri dari perkara-perkara yang minim manfaat. Sebagai hamba Allah, umat Islam perlu kembali mengingat tugas utamanya di muka bumi ini. Kecintaan mendalam pada dunia dan harta hanya akan menjerumuskan kita pada kemungkinan timbulnya peluang untuk bermaksiat terhadap Allah Ta’ala. Meski sejatinya sulit, namun tak ada salahnya untuk terus mencoba fokus terhadap tugas dan tujuan kita berada di dunia ini yakni beribadah dan mempersiapkan diri menuju kehidupan kekal di akhirat. Semoga Allah senantiasa mempermudah jalan kita dalam mematangkan diri dan tujuan akhir hidup kita.