Berkawan merupakan hak dan kewajiban setiap manusia. Hal ini lantaran manusia sejatinya merupakan makhluk sosial yang akan senantiasa membutuhkan orang lain bahkan untuk sekedar bertukar pikiran. Meski pun demikian, banyak pula yang gemar menyalahgunakan hubungan. Alih-alih bisa mendapatkan ilmu baru, berkawan dengan sesama justru melibatkan seseorang pada perkara dosa. Tujuan ini seharusnya tidak menjadi bagian dari rencana hidup manusia. Namun, jika sudah terlanjur terjerumus pada maksiat maka tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan diri kita selain dengan bertobat dan mengubah gaya berkawan. Terkait hal ini Imam Mujahid bin Jabr rahimahullah berkata,
“Seandainya seorang muslim tidak mendapatkan apa pun dari saudaranya selain rasa malu untuk berbuat dosa (di depannya); jelas itu sudah cukup.” (Makarim al-Akhlak karya Ibnu Abid Dunya, 96)
Umat manusia terutama kaum Muslimin dan Muslimat sudah sepatutnya menjalani hidup yang sesuai dengan syariat Islam. Hal ini termasuk juga dalam pemilihan seorang kawan. Kawan adalah cerminan diri kita sendiri. Jika kawan kita cerdas maka secara perlahan kita pun akan tertular cerdas. Jika kita berhubungan dengan yang pemalas maka kita pun akan turut berperilaku sama. Begitu pula jika kita berkawan dengan orang-orang yang gemar berbuat dosa dan maksiat, kita juga akan terjerumus pada pola kehidupan yang serupa. Sebaliknya, jika kita membina hubungan dengan orang-orang saleh maka akan timbul rasa malu bahkan hanya untuk berniat melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Imam Mujahid bin Jabr rahimahullah menyatakan secara tidak langsung bahwa untuk keluar dari lingkaran dosa dan maksiat, seseorang harus memilih kawan yang saleh. Orang-orang saleh memiliki kehidupan yang terencana dan terarah. Mereka mengatur waktunya agar senantiasa berimbang antara beribadah dengan bekerja. Jikalau mereka memiliki waktu luang untuk bergaul maka orang-orang saleh akan memilih majelis taklim. Sebagian besar di antara mereka akan menyambut siapa saja dari kalangan Muslim yang ingin bersama-sama menimba ilmu agama. Oleh karenanya, berkawan dengan orang saleh diyakini menjadi langkah paling mudah yang bisa dilakukan seseorang untuk mengubah pola hidup yang sudah terlanjur salah arah. Hal ini lantaran kawan yang saleh akan menuntun kita pada Surga-Nya Allah Azza wa Jalla.