Tips Menjadi Penghuni Surga yang Berkilauan Seindah Bintang

Surga tentu saja menjadi pilihan akhir bagi seluruh umat Islam yang beriman dan bertakwa. Bagaimana tidak? Berbagai upaya yang dilakukan selama di dunia diharapkan mampu memperberat amal timbangan kebaikan di akhirat kelak. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan memberikan balasan yang setimpal dengan segala amal kebajikan yang dilakukan oleh hamba-Nya yang bertakwa. Namun, tentu saja keimanan dan ketakwaan tersebut belum mampu menjadi alasan bagi Allah untuk menempatkan hamba-Nya di tempat terbaik di Surga.

Bukan tanpa sebab, pasalnya tempat terindah di Surga akan dihuni oleh sekumpulan orang yang kelak juga terlihat indah bak bintang kejora yang terbit dari timur atau barat. Lantas, bagaimana caranya agar kita yang telah berupaya memperbanyak amal saleh di dunia dapat terlihat seindah bintang di Surga kelak? Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Sa’id Al Khudriy radliallahu ‘anhu yang berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

Penghuni surga memandang penghuni kamar-kamar dari atas mereka sebagaimana mereka memandang bintang kejora yang terbit di ufuk timur atau barat disebabkan keutamaan di antara mereka”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah itu tempat tinggal para Nabi yang tidak akan dimasuki oleh orang selain mereka?” Beliau bersabda: “Benar, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, (tetapi juga menjadi tempat tinggal) orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para Rasul.” (HR. Bukhari no. 3016)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu yang bisa kita lakukan agar dapat menempati Surga dengan keutamaan bak bintang yang bersinar indah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa di Surga terdapat tempat atau kamar khusus bagi para Nabi dan Rasul Allah. Tempat dan penghuninya tersebut berkilauan dan bersinar seperti bintang-bintang. Namun, keutamaan ini sejatinya tak hanya milik dari para Nabi dan Rasul saja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyatakan bahwa hak yang sama juga dapat menjadi milik orang-orang yang beriman kepada Allah sekaligus membenarkan Rasul-Nya.

Begitu banyak orang yang mengaku mengimani Allah namun tidak mengikuti sunah-sunah dari para Rasul. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baiknya Rasul. Beliau merupakan suri tauladan dan menyandang predikat sebagai Nabi akhir zaman. Hal ini bukanlah tanpa alasan, pasalnya kebaikan akhlak beliau disinyalir mampu menjadi contoh bagi umat manusia sekaligus menyelamatkan dan menyempurnakan akhlak mereka. Tempat utama di Surga tersebut adalah hak bagi orang yang tak hanya beriman pada Allah saja tapi juga membenarkan Rasulullah dan seluruh kehidupannya. Begitulah sejatinya balasan Allah Ta’ala pada hamba-Nya yang senantiasa menjaga keimanan dan ketakwaan.