Perjalanan kehidupan manusia beraneka ragam macamnya. Ada yang terlahir sempurna, ada pula yang berada dalam kondisi terbatas. Ada yang mudah bahagia ada pula yang kerap dipenuhi duka. Namun, itu semua tentu saja merupakan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada para hamba-Nya. Di balik setiap kondisi yang dialami, setiap orang memiliki cara sendiri dalam menghadapinya. Beberapa di antara kita mungkin sulit menerima kenyataan. Sebaliknya, ada pula yang begitu mudahnya menerima keadaan sampai-sampai tidak terlihat bahwa ia tengah bermasalah.
Meski pun demikian, di balik setiap masalah yang kita hadapi sejatinya terdapat kesempatan bagi kita untuk memeroleh berkah dan rahmat. Hal ini sudah sekian lama menjadi perkara yang telah tertulis secara rapi di dalam al-Qur’an. Sebagaimana Allah berfirman,
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157).” [QS. AI Baqarah: 155 – 157]
Ayat di atas menjelaskan tentang cara untuk memeroleh berkat dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika tengah menghadapi masalah. Pada ayat tersebut, Allah memperingatkan hamba-Nya bahwa setiap di antara mereka pasti akan mengalami cobaan meski jalannya tidak sama. Ada yang ditimpa masalah hingga membuatnya ketakutan, kelaparan, hingga kekurangan harta dan jiwa. Semua hal tadi adalah bentuk masalah yang pasti menimpa umat manusia. Namun, keberadaan masalah ini sejatinya merupakan peluang bagi manusia untuk bisa menerima berkah dan rahmat Allah Azza wa Jalla.
Peluang ini hanya bisa didapatkan apa bila ketika masalah datang, seorang Mukmin dapat senantiasa mengucapkan “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” sebagai tanda adanya kelapangan dada. Ketika hati telah lapang maka akan mudah bagi seseorang untuk menghadapi masalah dengan sabar. Kesabaran inilah sejatinya yang membawa berkah juga rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hidup kita meski masalah menghampiri. Bukan tanpa alasan, pasalnya kesabaran yang berkembang dalam hati seorang Mukmin menjadi tanda bahwa ia yakin takdir Allah adalah yang terbaik bagi dirinya.
Maka dari itu, ketika masalah datang alangkah baiknya bagi umat Islam untuk tidak dengan mudah putus asa. Sebaliknya, kita harus yakin pada kekuatan dan ketetapan yang Allah Ta’ala karuniakan. Dengan kekuatan ini yang senantiasa memunculkan kelapangan juga kesabaran hati yang luas sehingga mampu menerima masalah sebagai bentuk ujian Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, kita juga dapat memperbanyak ibadah juga dzikir tatkala tengah menghadapi masalah. Semoga dengan cara ini Allah menuntun kita pada jalan keluar terbaik sekaligus juga menjadi kunci agar berkah dan rahmat datang dengan mudah, aamiin yaa robbal alamin.