Salam merupakan salah satu cara yang dimanfaatkan oleh manusia dalam menyambung tali silaturahmi antar sesama. Dalam ajaran agama Islam, salam sendiri tak sekedar dipandang sebagai hal yang mampu mengeratkan hubungan saja tapi juga salah satu bentuk sedekah yang mudah. Namun, sering kali kita menemukan keadaan yang sulit untuk menyambung tali silaturahmi melalui pertemuan fisik. Maka dari itu, menitipkan salam pada orang yang dituju menjadi hal yang cukup dianjurkan dalam upaya mempererat silaturahmi. Sayangnya, tak banyak yang tahu cara terbaik dalam menanggapi titipan salam dari orang lain.
Dari Ghalib ia berkata: Dahulu kami sedang duduk di pintunya Al-Hasan (AI- Bashriy), tiba-tiba seorang laki-laki datang lalu berkata, “Ayahku menceritakan kepadaku, bersumber dari kakekku, ia berkata, “Ayahku menyuruhku datang kepada Rasulullah Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam “. la berkata, “Datanglah kepada beliau dan sampaikanlah salamku kepada beliau”. la berkata : Lalu aku datang kepada beliau dan berkata, “Sesungguhnya ayahku mengucapkan salam kepadamu”. Maka Nabi Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam menjawab, ” ‘Alaika wa ‘alaa abiikas salaam (Semoga keselamatan atas kamu dan atas bapakmu)“. [HR, Abu Dawud juz 4, hal. 358, no. 5231]
Hadist di atas menjelaskan tentang cara yang dianjurkan bagi umat Islam dalam menjawab titipan salam dari orang lain. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan cara yang baik dalam menanggapi titipan salam yang kita terima. Dalam kisah yang tertera pada hadist di atas, Rasulullah mendapat titipan salam dari seseorang, lantas beliau pun menjawab dengan kalimat ‘’Alaika wa ‘alaa abiikas salaam’ meski sejatinya orang yang menitipkan salam tersebut tidak ada di hadapannya. Kalimat yang disebutkan Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam ini mengandung arti ‘Semoga keselamatan atas kamu dan atas bapakmu.’
Jawaban dari titipan salam yang diterima Rasulullah ini mengindikasikan bahwa beliau mengantarkan doa untuk orang yang menitipkan salam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk balasan yang diharapkan mampu memberikan kebaikan bagi kedua belah pihak. Tepat sekali, salam memang mengandung doa yang baik untuk keselamatan manusia. Ini pula yang menjadi alasan utama mengapa salam dapat menjadi penilaian bagi kadar kebaikan seorang mukmin. Kandungan doa di dalam kalimat salam memungkinkan seseorang memeroleh pahala sedekah karena telah senang hati mendoakan kebaikan bagi orang lain. Maka dari itu, biasakanlah diri dalam berbagi salam pada orang lain agar keberkahan dan keselamatan selalu mengiringi hidup kita.