Rezeki adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Melalui hal tersebut, Allah melimpahkan anugerah dan kemurahan pada kita semua. Tujuannya adalah agar umat manusia merasa nyaman, aman, dan senantiasa tenang dalam menjalani kehidupan. Namun, tidak semua orang yang dianugerahi rezeki dapat mengalami perasaan-perasaan indah tersebut. Sayangnya, sebagian besar diantara kita tidak menyadari sebab utama dari terjadinya hal ini.
Perasaan nyaman adalah bagian dari turunnya berkah dalam rezeki yang kita terima. Hal ini tidak bisa diperoleh begitu saja. Terutama ketika kita kerap menahan-nahan harta hingga gemar menghitung-hitungnya. Tanpa kita sadari, kebiasaan ini justru membuat kita senang menumpuk harta. Pada kenyataannya, harta yang kita terima hanyalah titipan Allah semata yang berarti dapat ditarik kembali sesuai kehendak Allah sendiri. Itulah mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita agar dapat menyisihkan sebagian harta.
Bukan tanpa sebab, pasalnya harta yang disisihkan untuk disedekahkan menjadi jalan dari datangnya berkah dan anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dari Asma’ binti Abi Bakr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padaku,
“Infaqkanlah hartamu, janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029, 88)
Menghitung-hitung harta adalah sebab awal dari jauhnya keberkahan dalam rezeki yang kita miliki. Kebiasaan ini membuat seseorang menjadi ketakutan akan kehilangan harta sehingga sangat enggan berbagi. Tanpa disadari, perbuatan ini juga telah menjauhkan berkah sekaligus menghalangi anugerah yang akan Allah turunkan pada kita. Sayangnya, banyak diantara kita yang tidak menyadari telah memelihara kebiasaan buruk ini. Hal ini disebabkan karena kita tidak mengetahui dengan baik tanda-tanda dari hilangnya berkah dan jauhnya anugerah Allah Ta’ala. Keberkahan yang hilang biasanya terlihat dari banyak hal dalam kehidupan kita.
Salah satunya adalah rezeki yang cepat sekali habis tanpa benar-benar menghasilkan manfaat. Tak hanya itu, hilangnya berkah juga terlihat dari diri kita yang sangat mudah terserang penyakit dan tertimpa musibah. Bahkan, ada sebagian besar orang yang merasa hatinya tidak tenang sehingga berkuranglah ketaatan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seluruh hal ini harus selalu kita waspadai. Pastikan selalu rezeki yang kita terima tidak hanya membawa manfaat bagi kita saja tapi juga orang lain yang membutuhkan sebagai upaya menghadirkan keberkahan dalam hidup kita.