Tak Banyak yang Tahu, Ini Alasan Allah Haramkan Perbuatan Keji Terutama di Bulan Ramadhan

Ramadhan bulan indah yang penuh berkah. Bagaimana tidak? Di saat istimewa ini, umat Islam dianjurkan untuk dapat memfokuskan diri pada setiap perkara baik dengan senantiasa meninggalkan hal-hal buruk yang selama ini menjadi kebiasaan. Bahkan, banyak pula yang meyakini bahwa datangnya Lailatul Qadar pada kehidupan seorang Mukmin kelak akan membawa dampak baik meski Ramadhan telah usai. Namun, tak banyak yang tahu bahwa sejatinya anjuran untuk berperilaku baik adalah bentuk atau wujud dari kecemburuan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang berbunyi sebagai berikut ini,

Tak ada seorang pun yang lebih cemburu dari pada Allah, yang karena sifat cemburu-Nya Allah mengharamkan segala bentuk perbuatan keji, dan tak seorang pun yang lebih senang pujian dari pada Allah.” (Shahih Bukhari 6854)

Hadist di atas menjelaskan tentang alasan utama mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan segala perbuatan keji kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa perintah Allah kepada umat manusia untuk menghindari perbuatan keji dan mungkar adalah tanda bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala cemburu pada hati kita yang senantiasa terfokus pada perkara dunia. Seperti yang kita ketahui, perkara dunia sering kali merupakan hal-hal yang berbau dosa dan maksiat. Maka dari itu, demi mengembalikan fokus hamba-Nya hanya kepada diri-Nya saja, Allah menetapkan hukum haram atas segala perbuatan keji tersebut.

Sebaliknya, Allah Subhanahu wa Ta’ala justru menyukai segala bentuk ungkapan yang dimanfaatkan hamba-Nya untuk senantiasa memuji kebesaran-Nya. Terutama di bulan Ramadhan, memuji Allah dapat dilakukan kapan pun dan akan dinilai sebagai perbuatan ma’ruf yang mampu memberondong pahala kebaikan. Di sisi lain, memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berbagai kalimat baik yang sering kita jumpai dalam dzikir juga menjadi tanda bahwa kita senantiasa mengingat Allah sebagai Tuhan Alam Semesta. Dia yang memiliki hak penuh untuk selalu menerima ungkapan baik dari hamba-Nya. Maka dari itu, sangat penting bagi umat Islam untuk dapat senantiasa menjauhkan perbuatan yang mampu membuat Allah cemburu. Demi menerima kebaikan di bulan Ramadhan, berdzikir pada Allah menjadi pilihan utama yang dapat kita andalkan untuk memeroleh pahala.