Syarat Utama Dapatkan Ampunan Allah Meski Membawa Dosa Sebesar Isi Bumi

Manusia sejatinya diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini menjadi perintah utama yang Allah turunkan kepada seluruh hamba-Nya. Meski pun demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengatur segala hal dengan sedemikian rupa hanya untuk kebaikan manusia. Maka dari itu, demi memudahkan kehidupan mereka di dunia Allah memerintahkan pula pada manusia untuk senantiasa mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan dirinya. Namun, tentu saja akibat godaan setan yang amat terkutuk, tujuan mencari nafkah dapat berubah.

Sebagian besar umat manusia tergoda untuk mencari cara mudah dan singkat demi mendapatkan harta. Tidak jarang, cara-cara tersebut berkaitan erat dengan perbuatan haram dan maksiat yang biasanya juga mampu merugikan orang lain. Segala perbuatan ini sejatinya menjadi alasan utama dari menumpuknya dosa yang tidak pernah kita sadari. Bahkan, kita pun tidak pernah mengetahui berapa banyak orang yang mungkin merasa dirugikan akibat perbuatan kita ini. Hal ini pun membuat kita bertanya-tanya apakah masih ada peluang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengampuni diri kita?

Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu dia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Allah Azza wa Jalla berfirman: ” Dan barang siapa yang bertemu dengan-Ku dengan membawa kesalahan sebesar isi bumi tanpa menyekutukan-Ku dengan yang lainnya, maka Aku akan menemuinya dengan ampunan sebesar itu pula.” (Shahih Muslim 4852)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa Allah Maha Pengampun. Dia telah menjanjikan satu hal pada hamba-Nya yang memikul dosa meski pun dosa tersebut sebesar isi bumi. Seluruh dosa yang dilakukan oleh hamba-Nya ini masih tetap mendapatkan peluang ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia tetap bersedia untuk menemui hamba-Nya tersebut hanya untuk berbelas kasih dan memberikan ampunan sebesar dosa yang juga telah diperbuatnya. Namun, perlu diketahui bahwa hal istimewa ini hanya bisa diperoleh dengan satu syarat.

Syarat tersebut adalah kepastian bahwa tidak ada upaya untuk menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dilakukan oleh manusia semasa hidupnya di muka bumi. Bukan tanpa sebab, pasalnya menyekutukan Allah adalah tanda bahwa seseorang tidak meyakini Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Tuhan yang Maha Esa. Menyekutukan Allah juga merupakan satu-satunya dosa yang tidak terampuni. Maka dari itu, hendaknya kita harus selalu dapat mengendalikan diri dan hati agar tidak mudah tergoda dengan nikmat dunia yang menjadi sebab utama dari tergelincirnya keyakinan kita pada Allah Ta’ala. Memelihara ketakwaan adalah cara yang dianggap paling utama untuk terlindungi dari godaan tersebut.