Hari Senin seringkali menjadi tantangan tersendiri untuk sebagian besar orang. Bagaimana tidak? Setelah rehat sejenak menikmati akhir pekan bersama keluarga dan kerabat, kita kembali memulai rutinitas harian yang biasanya cukup menguras tenaga dan pikiran. Itulah mengapa, Senin sering dianggap sebagai hari sibuk hingga julukan berupa Monday Blues digunakan untuk hari tersebut demi menggambarkan perasaan cemas atau kurang bersemangat dalam memulai minggu baru.
Meskipun demikian, anggapan tentang muramnya hari Senin tersebut hendaknya perlu dirubah secara perlahan. Bukan tanpa alasan, pasalnya dalam Islam Senin justru terbilang sebagai hari yang sangat istimewa. Terdapat banyak keutamaan yang terkandung di dalamnya. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadits dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu yang berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya al-Qur-an kepadaku pada hari tersebut.” (HR. Muslim)
Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan tentang salah satu alasan mengapa hari Senin dianggap istimewa dalam Islam. Pertama, Senin sendiri merupakan hari kelahiran beliau. Pada tanggal dua belas Rabiul Awal Tahun Gajah atau 571 Masehi, keadaan dunia berubah. Kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ditakdirkan sebagai rahmat bagi alam semesta telah menutup berbagai pintu keburukan dan kesesatan. Salah satu diantaranya adalah padamnya api sesembahan kaum Majusi.
Kaum tersebut meyakini api sebagai Tuhan dan layak disembah. Bahkan sebelum kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam api tersebut digadang-gadang tak pernah padam hingga seribu tahun lamanya. Namun, tepat saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir ke dunia, pancaran sinar menyala menyambut beliau. Kekuatan sinar tersebut bahkan mampu meruntuhkan istana kerajaan Persia yakni Raja Kisra yang dianggap sebagai pusat berjalannya keyakinan kaum Majusi. Hal ini juga diyakini sebagai awal mula runtuhnya kezaliman.
Tak hanya itu, Senin juga merupakan hari dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pertama kali diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal tersebut menandakan awal mula dirinya menjadi Nabi yang juga merupakan satu-satunya utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terakhir dan tak kalah penting, hari Senin juga merupakan saat dimana diturunkannya Al-Qur’an kepada beliau. Al-Qur’an sendiri adalah kitab suci dan pedoman bagi umat Islam. Hal ini menandakan bahwa Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang dimiliki oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Seluruh keistimewaan tersebut terjadi di hari Senin. Itulah mengapa dalam Islam Senin diyakini menjadi hari baik untuk memulai minggu yang baru. Kaum Muslimin dan Muslimat dianjurkan untuk tidak mengumpat hari Senin. Sebaliknya, mulailah pekan yang baru dengan senantiasa memperkaya amalan salih. Salah satu diantaranya adalah dengan menunaikan ibadah puasa sunnah, memperbanyak sedekah, dzikir, hingga membaca Qur’an yang dilakukan semata-mata untuk mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kelancaran hidup kita.