Meski sedekah dapat dilakukan dalam bentuk apa pun dan kepada siapa pun, namun perbuatan baik ini dalam beberapa kondisi sejatinya dianggap lebih utama. Ya, salah satu bentuk sedekah yang termasuk kedalam kategori utama adalah yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dalam hal ini anak dan istri. Rasulullah shaallallahu ‘alaihi wa sallam terkait hal ini dalam suatu hadist beliau diketahui pernah bersabda:
“Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak istri) lebih besar pahalanya.” (HR. Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang nilai sedekah yang sebenarnya. Perbuatan baik ini bernilai utama ketika dilakukan terlebih dahulu untuk memenuhi tanggungan atau kewajiban nafkah terhadap keluarga inti. Hal ini sama sekali tidak mengesampingkan anjuran untuk bersedekah pada orang lain. Namun, perlu terlebih dahulu diperhatikan bahwasanya amalan wajib selalu lebih utama dibanding yang sunnah.
Bersedekah pada orang lain termasuk ke dalam golongan amalan sunnah. Sayangnya, banyak di antara umat terkini yang bahkan lebih mendahulukan berbagi pada orang lain ketimbang keluarga sendiri. Hal ini sejatinya tidaklah tepat. Rasulullah shaallallahu ‘alaihi wa sallam sudah secara jelas mengisyaratkan bahwasanya bersedekah pada keluarga inti menghasilkan pahala yang lebih besar.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat memenuhi terlebih dahulu kebutuhan wajib orang yang menjadi tanggungan kita sebelum melakukannya pada orang lain.