Saat memohon harapan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tentu saja kita ingin agar segera terkabul. Bukan tanpa sebab, pasalnya dengan terkabulnya permohonan dapat memudahkan kehidupan kita di dunia. Hal ini juga biasanya berkaitan erat dengan alasan kita merasa bahagia juga nyaman. Namun, sering kali saat harapan belum terwujud kita justru berburuk sangka kepada Allah Yang Maha Mengabulkan. Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui setiap doa yang diharapkan hamba-Nya. Hanya saja ada beberapa alasan yang menyebabkan doa tersebut tidak segera dikabulkan.
Dari pada sibuk berburuk sangka pada Allah, lebih baik kita yang introspeksi diri terkait alasan di balik tertundanya harapan. Hal ini sebagaimana Yahya bin Mu’adz rahimahullah pernah berkata,
“Janganlah engkau mengira pengabulan doamu itu terlambat, padahal engkaulah yang menutup jalan pengabulannya dengan dosa.” – Siyar A’lamin Nubala (13/15)
Allah Maha Mendengar Doa. Bahkan, Dia pun mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengabulkan permohonan kita. Oleh karenanya, jangan pernah berpikir bahwa Allah tidak peduli. Hanya saja, Dia adalah sebaik-baiknya pengatur dan penetap atas segala hal yang akan kita lalui. Bahkan sejatinya, pengabulan doa tidak pernah terlambat. Sebaliknya, banyak di antara kita yang tidak menyadari dengan benar bahwa kita sendirilah yang menjadi penghalang dari terkabulnya doa. Ya, hal ini biasanya berkaitan erat dengan perbuatan dan dosa-dosa yang kita lakukan. Tanpa kita sadari, seluruh dosa tersebut telah menutup jalan pengabulan doa.
Tentu saja, hal ini bukanlah keputusan permanen yang dibuat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, alangkah baiknya jika kita dapat dengan segera menyadari dan bertobat dari segala perbuatan dosa yang dilakukan. Introspeksi atau yang kita sering dengar juga dengan muhasabah diri adalah langkah yang dilakukan untuk kembali mengingat perbuatan apa saja yang telah kita lakukan. Baik atau buruknya, bermanfaat atau tidaknya, semua hal tersebut harus kembali dipikirkan. Tujuannya adalah agar kita mendapat jawaban apakah semua perbuatan kita ini diridai Allah Subhanahu wa Ta’ala atau tidak.
Jika kita menemukan keburukan dari hal yang kita lakukan, alangkah baiknya jika kita dapat sesegera mungkin menyadarinya dan bertobat pada Allah. Bukan tanpa alasan, pasalnya bisa saja seluruh tindak tanduk kita selama ini menjadi sumber utama dosa yang tak disadari sekaligus merupakan sebab tertutupnya jalan pengabulan doa. Oleh karenanya, dengan menyadari kesalahan, meski tidak langsung mendapatkan ampunan Allah Ta’ala tapi dapat secara perlahan membuka kembali jalan doa yang sempat tertutup tadi. Dengan begitu, kehidupan kita pun kembali memiliki kesempatan untuk melalui masa-masa baik karena Allah telah melihat kita mengakui kesalahan dan maksiat kita pada-Nya.