Sebab Manusia Mudah Kembali Tergoda Maksiat dan Gemar Mengulur Bertobat

Sering kali hati berniat untuk tobat tapi keinginan bermaksiat selalu mendarat? Ya, maksiat adalah ujian bagi umat manusia yang sangat berat. Bagaimana tidak? Sebagian besar di antara kita sangat sulit untuk menghindari atau bahkan menolak ajakan hina tersebut. Sayangnya, tak banyak yang menyadari alasan tepat di balik ketidakmampuan diri dalam menguatkan hati. Pada hal, kita dianjurkan untuk dapat memilah dan memilih setiap hal yang dilakukan terutama yang berkaitan erat dengan keburukan.

Keinginan untuk kembali bermaksiat biasanya timbul tak lain dan tak bukan akibat kita hanya fokus pada pelaksanaannya saja tanpa memikirkan kepada siapa kita melakukannya. Begitu terasa nikmat setiap kali datang godaan tersebut hingga kita lupa bahwa sejatinya kita tengah bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Bilal bin Sa’ad rahimahullah pernah mengatakan,

Janganlah engkau melihat kepada kecilnya kemaksiatan, namun lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.” (Mukhtasar Minhajil Qashidin 242)

Sering kali godaan untuk kembali bermaksiat datang karena kita meremehkan hal tersebut. Sayangnya, tak banyak yang menyadari bahwa keadaan inilah yang membuat kita merasa ringan dalam melakukannya sehingga lupa bahwa maksiat pun telah menjadi sebuah kebisaan. Ketika hati begitu mudah tergoda maka akan sangat sulit menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Bahkan sebagian besar orang lupa bahwa sejatinya ada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa mengawasi setiap gerak gerik kita termasuk juga perbuatan-perbuatan buruk ini.

Mengingat Allah kala melakukan perbuatan maksiat adalah hal yang tidak akan pernah terjadi pada manusia. Bukan tanpa sebab, pasalnya keinginan untuk bermaksiat jauh lebih besar dari pada ketakutan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka yang telah menjadikan hal ini kebiasaan pun akan sangat mudah melakukan kembali tanpa terlebih dahulu berpikir panjang. Minimnya nilai kebesaran Allah menjadi salah satu sebab mengapa banyak di antara umat manusia yang tidak takut untuk kembali berbuat dosa. Namun, umat Islam harus dapat melalui ujian ini.

Perbuatan maksiat adalah sebab dari siksa Allah Ta’ala yang amat berat di akhirat kelak. Oleh karenanya, agar godaan untuk melakukan hal ini dapat ditahan sangat penting bagi kita untuk dapat menyadari bahwa sejatinya kepada Allah-lah kita tengah berbuat dosa. Jika hal ini masih sulit untuk dilakukan, pikirkanlah beratnya siksaan yang akan kita dapatkan kelak. Semoga dengan cara sederhana ini kita mampu menahan tekanan untuk kembali berbuat dosa. Sehingga niat untuk bertobat dapat segera terlaksana tanpa harus kembal maju mundur akibat hati yang tidak kuat.