Kemudahan untuk berinteraksi di media sosial sering kali disalah-gunakan oleh kebanyakan orang. Tidak jarang hal ini membuat sebagian besar dari kita hobi menilai tindak tanduk orang lain dan berakhir pada menyalahkan kehidupan mereka. Pada kenyataannya, umat Islam dilarang untuk memojokkan satu orang bahkan tanpa ada alasan yang berdasar.
Bukan tanpa alasan, pasalnya kelak di akhirat kita tidak akan ikut serta dalam proses hisab seseorang dikarenakan diri sendiri membutuhkan banyak hal untuk dikoreksi. Tepat sekali, introspeksi diri adalah perbuatan yang sangat dianjurkan pelaksanaannya bagi umat Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah sangat sering mengingatkan umatnya untuk dapat lebih peduli pada amal perbuatan sendiri ketimbang orang lain.
Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah pernah bersabda,
“Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih)”. (HR. Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang perkara yang seharusnya lebih sering kita lakukan sebagai umat Islam. Tepat sekali, kita dianjurkan untuk dapat introspeksi diri dari pada membuang waktu mencari-cari kesalahan orang lain. Introspeksi diri adalah upaya untuk mengoreksi diri kita dari berbagai hal yang tidak mendatangkan manfaat. Kebiasaan ini sangat baik dilakukan agar kita dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.
Kesalahan pun dapat muncul dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, agar hal tersebut tidak melulu kita lakukan akan lebih baik jika kita fokus dalam memperkaya amalan saleh. Bukan tanpa sebab, pasalnya hal inilah yang kelak akan memperberat timbangan amal kita di akhirat. Maka dari itu, introspeksi diri hendaknya dapat menjadi kebiasaan yang senantiasa kita lakukan. Tujuannya tentu saja agar kita tidak mudah menutupi keburukan diri dengan hanya memerhatikan kesalahan orang lain.