Perhatikan, Ini Saat bagi Orang Tua Wajib Perintahkan Buah Hati Mereka Berpuasa

Ilmu tauhid sepatutnya menjadi landasan pengetahuan yang pertama kali dikenal oleh anak-anak. Dengan memahami hal tersebut, anak-anak memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan ajaran agama Islam. Namun, perlu diketahui bahwasanya ilmu tauhid juga harus tertanam dalam hati bukan sekedar dipelajari. Maka dari itu, anak-anak perlu melakukan praktik terhadap langkah menanamkan ketauhidan. Salah satunya adalah dengan menegakkan segala perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, terutama sholat dan puasa di bulan Ramadhan.

Sayangnya, menganggap anak-anak masih terlalu dini untuk berpuasa banyak orang tua yang menunda memperkenalkan kewajiban ibadah ini bagi umat Islam. Pada kenyataannya, puasa termasuk dalam salah satu rukun Islam. Hal ini menandakan bahwa ibadah tersebut adalah salah satu tonggak keislaman seseorang selain sholat. Lantas, sebenarnya kapan waktu yang cocok bagi anak-anak dapat mengenal ibadah ini dan mulai mempraktikkannya? Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!” (HR. Abu Dawud no. 495)

Hadist di atas menjelaskan tentang saat yang tepat bagi orang tua untuk mengajarkan kewajiban menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada anak-anaknya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa kewajiban menjalankan ibadah sudah harus mulai diperkenalkan pada anak-anak sejak usia tujuh tahun. Di usia ini mereka biasanya telah dapat membedakan kanan dan kiri menandakan bahwa otaknya sudah mencapai puncak perkembangan. Maka dari itu, anak-anak juga sudah mulai masuk sekolah tanda mereka siap menerima informasi.

Hal serupa juga juga sebaiknya dapat dimulai dalam perkara menunaikan kewajiban sebagai umat Islam. Sholat adalah kewajiban pertama yang harus ditunaikan. Hal ini juga berlaku pada kewajiban menjalankan ibadah puasa yang telah disepakati oleh banyak ulama dapat dimulai sesuai dengan kewajiban anak menunaikan sholat. Meski pun demikian, tentu saja kita tidak dapat berharap bahwa ibadah yang dilakukan oleh anak usia tujuan tahun dapat sempurna. Maka dari itu, biarkan mereka mengenal keutamaan dari berbagai jenis ibadah. Kelak saat usia mereka telah mencapai sepuluh tahun, seluruh bentuk ibadah wajib sudah harus ditunaikan.

Bukan tanpa sebab, pasalnya usia sepuluh tahun menjadi tanda bahwa masa anak-anak mereka akan segera berakhir. Hal ini pun mengisyaratkan bahwa mereka akan memasuki masa remaja yang mana secara bersamaan akan datang tanda-tanda baligh pada diri mereka. Saat mereka telah baligh, seluruh kewajibannya sebagai umat Islam telah diperhitungkan. Jika mereka telah mengenal kewajiban sedini mungkin maka tidak akan sulit bagi mereka untuk menyesuaikan diri terutama dalam menjalani perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus menjauhi larangan-Nya. Itulah alasan mengapa ibadah puasa juga harus dperkenalkan sejak usia anak-anak.