Salah satu hal dasar yang menjadi pondasi kekuatan umat Islam adalah keinginan untuk saling menolong sesama. Perkara tersebut tak hanya terbilang utama tapi juga sangat dianjurkan pelaksanaannya. Sayangnya, hingga saat ini aktifitas tersebut belum bisa menjadi kebiasaan yang memungkinkannya menjadi jati diri dari umat Islam. Pada hal, sesama kaum Muslimin haruslah dapat menjaga hubungan dengan sesama. Maka dari itu, penanaman akan pentingnya tolong menolong haruslah dilakukan sedini mungkin.
Bukan tanpa alasan, pasalnya menolong sesama juga merupakan sumber utama dari datangnya pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya suka menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Hadist di atas menerangkan tentang keutamaan dari perbuatan menolong sesama. Rasulullah menyatakan bahwa perbuatan tersebut adalah modal bagi umat Islam untuk bisa mendapatkan pertolongan Allah. Seperti yang kita tahu bahwa pertolongan Allah Ta’ala memungkinkan kita untuk bisa menemukan keberkahan dalam hidup kita. Tak hanya itu, keselamatan dan rejeki yang luas dan halal juga menjadi tanda dari datangnya pertolongan Allah. Maka dari itu, anak-anak perlu memahami hal ini dengan baik.
Orang tua dianjurkan untuk bisa membiasakan anak-anak mereka pada perbuatan baik ini. Saat buah hati mulai mengenal keluarga mereka di saat itulah waktu yang utama untuk memperkenalkan anjuran menolong sesama. Tujuannya adalah agar mereka dapat melakukan hal yang sama ketika berhadapan dengan teman sebaya atau orang lain yang berada di luar ruang lingkup keluarga. Penanaman sedini mungkin dari ajaran ini memungkinkan anak-anak memiliki kemampuan untuk lebih peduli pada sekitar. Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan untuk memahami makna dari menjalin silaturahmi dengan sesama melalui perbuatan menolong orang lain.