Keterlibatan hati terhadap segala hal yang kita lakukan memungkinkan kita untuk lebih ikhlas dalam bertindak. Zakat adalah salah satu adalah salah satu amalan yang membutuhkan kemampuan hati tersebut. Maka, bagi setiap kepingan harta yang dibayarkan zakatnya semata-mata hanya demi mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala saja akan berpeluang mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Hal ini setara dengan firman Allah dalam al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut ini,
“…Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. ar-Ruum: 39)
Ayat di atas menjelaskan tentang keutamaan menunaikan zakat yang dilakukan atas mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Zakat yang dimaksud adalah segala macam bentuk pemberian yang sifatnya sunnah. Terkait hal ini Allah kepada hamba-Nya berpesan bahwa setiap harta yang dizakatkan dengan cara demikian tak hanya akan mendapatkan pahala yang berlipat-ganda saja tapi juga balasan harta yang sama. Ya, harta yang kita keluarkan zakatnya juga berpotensi mengalami penggandaan.
Hal tersebut terjadi lantaran orang-orang yang menerima zakat kita dapat menjadi lebih terberdaya. Kehidupan mereka bisa menjadi lebih baik. Tak hanya itu, hal ini juga memungkinkan kehidupan di luar sana bertumbuh semakin baik pula. Kondisi inilah yang serta merta menjadi alasan bagi Allah untuk melipat-gandakan balasan bagi hamba-Nya yang senantiasa menunaikan zakat dengan hati ikhlas. Sungguh, tak ada balasna terbaik selain pahala yang berlipat-ganda dan juga harta yang semakin berkah dan luas sumbernya.