Menuju datangnya bulan suci Ramadhan, umat Islam disibukkan dengan berbagai persiapan. Ada yang merencanakan kunjungan silaturahmi, ada pula yang mulai mengumpulkan bahan-bahan pokok harian. Setiap orang bahkan memiliki deretan rencana buka puasa bersama dengan kerabat dan keluarga. Namun, banyak di antara kita yang lupa bahwa persiapan yang utama sejatinya adalah kekuatan iman. Bagaimana tidak? Di bulan Ramadhan kita dituntut untuk dapat menahan godaan.
Godaan pun datang dari berbagai jalan. Jika iman tak kuat, bisa saja diri kita terbelenggu pada maksiat. Maka dari itu, hendaknya umat Islam harus mulai mempersiapkan diri serta memperkuat iman di hati. Salah satu cara yang bisa dilakukan sesuai dengan anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dengan senantiasa bersabar dan memaafkan. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya beliau pernah bersabda,
“Iman yang utama adalah sabar dan pemaaf,” (HR. Bukhari dan Ad Dailami)
Hadist di atas menjelaskan tentang iman yang utama bagi seorang Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan dengan indah bahwa iman dapat semakin kuat dan bernilai utama jika kita senantiasa memelihara sifat sabar dalam hati. Sabar memungkinkan seseorang terhindar dari godaan setan yang terkutuk. Dengan bersabar, kita tidak akan mudah marah. Dengan bersabar, kita juga dapat meminimalisir terjadinya pertikaian antar sesama. Sementara itu, memiliki hati yang pemaaf juga bagian dari keutamaan iman.
Tepat sekali, hati yang pemaaf akan jauh dari sifat dendam yang sejatinya termasuk dalam golongan penyakit hati. Dengan senantiasa ikhlas memaafkan, kita tidak akan menuntut orang lain untuk bertindak sesuai dengan kemauan kita. Hal tersebut dapat terjadi lantaran kita memahami bahwa tak semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan diri kita. Dengan begitu, kita dapat mengatur diri agar senantiasa menjauhi hal-hal yang mampu mendatangkan kerugian baik bagi diri sendiri mau pun orang lain.