Kesalahan adalah salah satu tanda yang mencerminkan bahwa manusia tidak sempurna. Entah disengaja atau tidak, kebanyakan di antara kita sering kali khilaf dan kembali melakukan perbuatan yang bisa menghadirkan dosa. Meski demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa membuka luas ampunan-Nya pada manusia agar dapat sesegera mungkin melakukan tobat. Tentu saja, kita berpikir bahwa tobat saja belum cukup untuk menghapuskan catatan kesalahan yang telah diperbuat. Hal ini bahkan membuat kita juga merasa cukup pesimis untuk bisa menjadi bagian dari penghuni Surga. Sayangnya, tak banyak yang tahu bahwa agar dapat memeroleh kehidupan yang kekal di Surga, seseorang bahkan perlu melalui banyak kesalahan.
Berkata lImam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah,
“Sungguh seseorang berbuat dosa namun tidak melupakannya dan selalu merasa takut dengannya hingga hal itu memasukkannya ke dalam surga.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad, 1604)
Perbuatan yang dapat menimbulkan dosa sangat terlarang dan tidak boleh dilakukan dalam Islam. Bukan tanpa alasan, pasalnya hal tersebut merupakan tanda bahwa kita tidak tunduk dan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, siapa yang pernah menyangka bahwa seseorang nyatanya bisa masuk ke dalam Surga-Nya Allah dengan terlebih dahulu melalui berbagai kesalahan yang dilakukannya selama di dunia. Meski pun demikian, hal ini sejatinya tidak membenarkan dilakukannya perbuatan-perbuatan dosa apa lagi maksiat bagi manusia. Hanya saja, mereka yang pernah melakukan kesalahan lantas menyesalinya lalu bertobat namun tetap penyesalan juga tak kunjung hilang seumur hidupnya maka mereka berkesempatan untuk bisa menuju Surga.
Bukan tanpa sebab, pasalnya orang yang tidak bisa melupakan kesalahannya akan selalu menyesal dan menjaga dirinya agar tidak melakukan kembali perbuatan serupa. Hal ini menandakan bahwa ia senantiasa memelihara diri juga keluarga dari segala perbuatan dosa dan maksiat yang menjerumuskan pada panasnya api Neraka. Sebaliknya, orang-orang yang mudah melupakan kesalahan tidak akan pernah memiliki keinginan untuk bertobat. Bahkan ia dapat dengan ringan kembali melakukan hal yang sama. Inilah sebabnya mengapa mereka akan sangat sulit memeroleh masa depan yang cerah di akhirat kelak. Maka dari itu, jangan pernah kita menganggap remeh sekecil apa pun kesalahan yang dilakukan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena bisa saja hal tersebut dapat menjadi sebab dari terpilihnya kita sebagai penghuni Surga kelak.