Menjalankan ibadah puasa membuat tubuh kita kehilangan sebagian energi. Guna memulihkan kembali kondisi diri, sering kali kita beranggapan bahwa mengonsumsi beragam menu berbuka adalah cara terbaik untuk mendapatkan energi. Pada kenyataannya, menurut medis makan secara berlebihan juga diketahui tidak memiliki dampak baik bagi kesehatan.
Hal ini bahkan semakin utama mengingat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak menganjurkan umatnya untuk secara serampangan membatalkan puasa. Menurut kebiasaan yang dilakukan beliau, berbuka puasa yang baik hendaknya dilakukan sekadarnya saja. Menu yang dipilih pun sebaiknya adalah bahan makanan yang benar-benar menawarkan fungsi untuk mengembalikan energi dan dahaga.
Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci,” (HR At-Tirmizi)
Hadist di atas menjelaskan tentang anjuran Rasulullah pada umatnya untuk senantiasa membatalkan puasa dengan kurma dan air putih. Rasa manis pada kurma didapatkan dari senyawa bernama fruktosa. Tidak hanya itu, kurma juga diketahui memiliki kandungan serat yang tinggi. Perpaduan di antara keduanya membuat kurma memiliki fungsi untuk dapat lonjakan gula darah agar tidak terlalu tinggi setelah makan. Buah ini sangat baik untuk mencegah diabetes.
Sementara air putih dikenal sebagai satu-satunya jenis minuman terbaik yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Bukan tanpa alasan, pasalnya air memiliki fungsi untuk membawa oksigen ke sel – sel tubuh kita. Ketika pasokan oksigen tercukupi dengan baik, maka tubuh kita akan meningkatkan fungsi seluruh sistem secara maksimal. Memenuhi kebutuhan air setelah berbuka puasa juga dipercaya mampu membantu proses pembuangan sisa makanan.