Istigfar merupakan salah satu cara yang kerap dimanfaatkan umat Islam dalam memeroleh ketenangan. Bukan tanpa alasan, pasalnya amalan ini biasanya berisikan tentang kalimat-kalimat indah yang ditujukan sebagai bentuk permintaan maaf dan juga permohonan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saat kita telah berusaha merendahkan diri di hadapan Allah, maka perasaan tenang seketika akan mengisi rongga dada kita. Begitulah sejatinya cara kerja dari istigfar.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa sejatinya amalan ini menawarkan manfaat lain jika dilakukan secara rutin. Istigfar yang selalu menghiasi hati seorang Mukmin dapat memudahkan datangnya rezeki. Bahkan, segala urusan pun dapat berjalan dengan lebih mudah. Secara jiwa dan raga, orang Mukmin yang gemar beristigfar juga akan memeroleh kekuatan. Hal ini sebagaimana Ibnu Katsir rahimahullah pernah berkata,
“Barang siapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istigfar, maka Allah akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya.”
Istigfar pada dasarnya memang termasuk dalam salah satu amalan yang cukup sering dianjurkan pelaksanaannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun dikenal sebagai salah satu manusia yang paling sering dan banyak beristigfar. Para sahabat menyatakan bahwa beliau melakukan amalan tersebut sebanyak 70 kali dalam satu hari. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah, sesungguhnya aku beristigfar (memohon ampun) kepada Allah dan bertobat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. al-Bukhari)
Dari hadist di atas dapat kita ketahui bahwa salah satu amalan yang dilakukanoleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sekaligus menjadi rutinitas beliau adalah istigfar. Cara memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ini biasanya akan menghadirkan perasaan damai dan tenang dalam hati. Bukan tanpa alasan, pasalnya ketenangan tersebut muncul dan tumbuh karena kita memiliki keyakinan pada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang menurunkan rezeki dan memudahkan urusan kita.
Ketenangan ini membuat hati kita pun merasa lapang atas segala macam hal yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasa lapang yang tercipta dalam hati secara otomatis menyalurkan kekuatan pada raga diri kita. Hal inilah yang memunculkan pemikiran dan aura positif dalam diri kita. Saat segala hal yang kita pikiran adalah hal-hal yang baik, maka kondisi ini pun memengaruhi kekuatan fisik kita yang tentunya juga turut berada dalam keadaan sehat wal ‘afiat. Ya, begitulah sejatinya manfaat dari istigfar. Ketenangan yang tercipta membuat fisik kita pun mencapai kondisi yang prima.