Umat Islam tentu sepakat bahwa ibadah wajib adalah cara yang bisa kita lakukan untuk mencapai tujuan dicintai dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, sebagian besar diantara kita akan berjuang keras untuk dapat senantiasa memperkaya amal ibadah, terutama di waktu-waktu yang istimewa. Sepertiga malam terakhir, hari Jumat, hingga bulan suci Ramadhan adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk dapat meraih pahala berlipat ganda.
Namun, fungsi dari ibadah wajib biasanya akan menghasilkan manfaat hanya untuk diri kita pribadi. Sementara Allah menyukai jika hamba-Nya memampukan diri untuk bisa menyebarkan manfaat ataupun kebaikan pada sesama makhluk ciptaan-Nya. Bukan tanpa sebab, pasalnya hal ini adalah bagian dari bentuk amalan yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“(Termasuk) Amalan yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukan kedalam hati saudaramu.” (HR. Thabrani: Mujam AIkabir 13.646 Dishahihkan Syaikh Albani)
Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan bahwa Allah mencintai hamba yang selalu berusaha untuk menebarkan kebaikan kepada sesama. Hal ini termasuk dalam jenis amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan tanpa sebab, pasalnya kebaikan yang ditujukan pada orang lain dapat menghasilkan manfaat yang mungkin memang sedang dibutuhkan oleh mereka atau sekedar menambah kesenangan semata.
Entah dalam bentuk bantuan tenaga, telinga untuk mendengar keluh kesah, hingga waktu untuk sekedar hadir dalam acara penting mereka adalah hal yang dapat menimbulkan kenyamanan bagi orang yang tengah membutuhkannya. Baik kesenangan ataupun kenyamanan ini kelak akan menghasilkan rasa bahagia dalam diri orang tersebut. Itulah mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan hal ini sebagai amalan dari hamba terhadap hamba lainnya yang sangat Dia cintai karena dapat memberikan kebaikan.
Maka dari itu, mari kita berusaha untuk dapat senantiasa menghasilkan manfaat dan kebaikan pada sesama. Hal ini bahkan dapat memberikan keutamaan yang lebih luar biasa jika kita mampu menye.imbangkannya dengan upaya pemenuhan kewajiban ibadah lainnya. Semoga, dengan langkah sederhana ini Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menyertai diri kita dalam setiap kebaikan-Nya. Dengan begitu, hidup kita akan selalu berada dalam keberkahan dan keselamatan baik didunia maupun akhirat.