Selain berniat ihram dari Miqat, salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh para jamaah adalah Wukuf di Padang Arafah. Dirangkum melalui berbagai sumber, Wukuf sendiri sejatinya merupakan inti dari seluruh rangkaian ibadah haji. Dalam bahasa Arab, Wukuf memiliki arti ‘berhenti’. Sementara itu, dalam pelaksanannya para jamaah akan berhenti dari segala macam kegiatan dan berkumpul di Padang Arafah. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Haji adalah (wukuf) di Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf.” (HR Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah)
Hadist di atas menjelaskan tentang kewajiban melakukan Wukuf oleh para jamaah haji. Di saat ini, setiap orang akan berkumpul dan dianjurkan untuk memperbanyak doa guna mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Para jamaah juga disarankan untuk memanfaatkan waktu emas ini guna memohon ampunan kepada Allah. Selain kedua hal tadi, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa seperti yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana beliau bersabda,
“Tidak ada Tuhan selain Allah, Zat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR Ahmad)
Wukuf dilaksanakan pada 9 Zulhijah tepat saat matahari tergelincir dan bergeser di tengah hari atau pukul 12 siang. Pelaksanaan Wukuf pun telah dimulai hingga terbit fajar pada hari Nahar (hari penyembelihan qurban) pada 10 Zulhijah, baik dalam keadaan suci atau tidak. Sementara itu, ibadah pertama yang harus dilakukan jamaah haji adalah sholat Zuhur dan Ashar yang dilakukan secara jamak takdim. Ini berarti sholat asar dilakukan bersamaan sholat Zuhur di waktu zuhur dengan satu kali azan dan dua kali iqamah.