Bagi umat Islam, kehidupan dunia bukanlah tujuan hidup yang sebenarnya. Hal ini terjadi lantaran kita meyakini akan adanya kehidupan akhirat kelak. Namun, nasib akhir kita pun belum tentu sebaik atau bahkan seburuk di dunia. Boleh jadi indahnya kehidupan yang selama ini kita jalankan justru menjadi sebab dari buruknya nasib di akhirat. Sebaliknya, keadaan yang serba kekurangan dan kesulitan di dunia merupakan alasan dari indahnya nasib akhirat kita.
Namun, apalah daya jika hal-hal yang kita lakukan semasa hidup di dunia justru menuntun diri kita menjadi penghuni Neraka. Akankah nasib buruk tersebut menjadi keadaan tetap yang tak bisa kita rubah lagi? Terkait hal ini, sejatinya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyelipkan sedikit kabar baik bagi seluruh hamba-Nya. Bukan tanpa sebab, pasalnya nasib kita di akhirat dapat terselamatkan selama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menghendakinya. Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Ada suatu kaum keluar dari neraka dengan Syafaat Muhammad, lalu ia memasuki surga. Mereka disebut dengan Jahannamiyyun.” (HR. Bukhari, no. 6566)
Melalui hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan salah satu tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal tersebut merupakan peluang dikeluarkannya para penghuni Neraka yang sudah pasti disinyalir melakukan perbuatan dosa semasa hidup di dunia. Namun, nasib buruk mereka ini dapat disudahi tentunya dengan syarat tertentu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam harus memberikan syafaat pada para penghuni Neraka tersebut agar mereka dapat keluar dari tempat yang dikenal mengerikan ini. Orang-orang yang berhasil keluar dari Neraka atas syafaat Rasulullah disebut dengan kaum Jahannamiyyun.
Lantas, apa sebabnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat memberikan pada penghuni Neraka? Iman adalah alasan dibalik hal tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memasukkan setiap hamba-Nya ke Surga walau hanya dengan iman sebesar biji sawi. Meski di dunia kaum Jahannamiyyun ini melakukan perbuatan dosa namun dalam hatinya masih tertanam iman pada Allah. Tak hanya itu, kaum Jahannamiyyun juga berpeluang keluar dari Neraka selama mereka tidak mengisyaratkan pembatalan Islam seperti syirik, yakni menduakan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang-orang seperti ini yang kelak akan diterima kembali oleh Allah sesuai dengan syafaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.