Ajaran agama Islam sangat mengutamakan keberadaan anak yatim. Bahkan, umat Muslim dianjurkan untuk dapat berlomba – lomba mengasihi sekaligus menyantuni mereka. Hal ini mengisyaratkan bahwa keberadaan anak yatim sungguh sangatlah istimewa. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang sejatinya masih belum mengenal betul siapa yatim yang sebenarnya.
Ya, jika diartikan menurut bahasa Arab yatim memiliki arti sedih dan bermakna sendiri. Namun menurut istilah, yang dimaksud dengan yatim adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh ayahnya bahkan sebelum ia mencapai usia baligh. Kondisi ini membuat mereka kehilangan sosok pegangan hidup sehingga tidak mengherankan jika Islam begitu memandang mulia seorang anak yatim.
Bahkan Rasulullah Muhammad SAW termasuk ke dalam golongan penyayang yatim. Beliau sering kali diketahui menganjurkan umatnya untuk dapat berbuat baik sekaligus menyantuni mereka. Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah pernah bersabda,
“Barang siapa yang memberi makan dan minum individu seorang anak yatim piatu diantara kaum muslimin, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali dia melakukan satu dosa yang tidak diampuni.”
Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan menyantuni anak yatim. Keberadaan mereka sejatinya merupakan ladang amal bagi kita untuk bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Tak segan – segan, bahkan Allah menjanjikan surga sebagai ganti dari usaha kita dalam memelihara anak yatim. Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi kita untuk juga dapat mengistimewakan keberadaan mereka.